Wiranto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Pembina.
"Hari ini di depan saudara-saudara semua, di depan kader Partai Hanura, saya menyatakan mundur dari Ketua Dewan Pembina Partai Hanura," ujar Wiranto dalam konfrensi pers 'Penyelematan Partai Hanura' di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Rabu (18/12/2019).
Wiranto beralasan ingin fokus pada tugasnya sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres). Menurutnya tugas yang diberikan oleh Presiden RI Joko Widodo itu sangat kompleks dan tidak ringan sehingga tidak bisa disambi dengan tugas-tugas lainnya.
Dia menegaskan, keputusannya untuk mundur bukan karena adanya desakan alagi dipecat, tapi karena memang berdasarkan hari nuraninya sendiri
"Maka saya dengan ini menyatakan mundur dari Ketua Dewan. Jangan diputar-putar Wiranto dipecat, mengkhianati partai terpaksa dipecat," tegasnya.
Minta OSO Mundur
Dalam kesempatan itu, Wiranto menyinggung agar OSO sebaiknya mundur dari jabatannya sebagai ketum partai. Karena mantan Wakil Ketua MPR RI itu dianggap sudah melanggar Pakta Integritas.
Wiranto mengatakan saat ditunjuk sebagai Menkopolhukam, ia mengaku merekayasa Munaslub 2016 agar OSO terpilih secara aklamasi.
"Di benak saya tidak adil dan tidak pantas saya merangkap sebagai menteri dan ketua partai. Makanya kita mengundang munaslub dan mengundang OSO dan saya merekayasa aklamasi dengan terpilih OSO," kata Wiranto.