Belum Ada Kasus Flu Babi Menular ke Manusia

| 24 Dec 2019 11:27
Belum Ada Kasus Flu Babi Menular ke Manusia
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. (Anto/era.id)
Bandung, era.id - Kementerian Kesehatan mengaku belum menemukan kasus virus flu babi (African Swine Flu) menular ke manusia. Kasus flu babi dilaporkan terjadi di Wilayah Sumatera Utara beberapa waktu lalu.

Menurut Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, sampai saat ini penyebaran virus flu babi hanya terjadi antar hewan. Namun untuk mencegah penularan ke manusia, Kemenkes terus melakukan pemantauan.    

“Ya kita lakukan parameter-parameter untuk bekerja sama dengan leading sector. Leading sectornya siapa ? Kementerian Pertanian karena ini mengenai binatang. Kalau mengenai manusia, leading sectornya siapa ? Ya Kementerian Kesehatan,” kata Terawan di RS Hasan Sadikin, Bandung, Senin kemarin.

Terawan mengatakan salah satu contoh kewenangan otoritasnya seperti pada kasus penyakit hepatitis di wilayah Depok. Pada saat itu, Kementerian Kesehatan ucap Terawan melakukan parameter, screening, melakukan evaluasi dan menangani penuh kesehatan sanitasinya.

Pada awal bulan November lalu, ribuan ternak babi di Sumatera Utara mendadak mati diduga tidak hanya terjangkit virus Hog Cholera atau Kolera Babi, melainkan juga terindikasi virus African Swine Fever (ASF) atau flu babi Afrika. Hal itu berdasarkan hasil uji laboratorium contoh bangkai babi di Medan yang dilakukan Balai Veteriner Medan.

Namun untuk membuktikan adanya ASF, harus dilakukan uji laboratorium berkali-kali. Karena, virus ASF ini belum pernah ada di Indonesia dan belum ada obatnya.

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara mencatat ada 11 Kabupaten Kota yang terkena wabah virus hog cholera yaitu Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan, Karo, Toba Samosir, Serdang Bedagai, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan dan Samosir. Dari 11 kabupaten/kota tersebut sebanyak 4.682 ekor babi dilaporkan mati akibat virus ini. Hingga kini, Pemprov Sumut bersama pemerintah daerah berupaya keras untuk menangani masalah tersebut. 

Tags : menkes
Rekomendasi