"Kalau itu benar, bisa saja itu manuver politik," ujar Mahfud di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/12/2019).
Mahfud mengaku tak heran dengan gaya pemimpin daerah yang meminta mundur demi melancarkan manuver politik. Menurut dia, praktik itu acap kali terjadi di Pulau Jawa.
Mahfud pun enggan memastikan tudingan Wentius bahwa masih terjadinya kekerasan di Nduga, benar-benar terjadi. Oleh sebab itu, dia tidak mau berpolemik panjang atas mundurnya Wabup Nduga tersebut.
"Itu biasa saja. Jadi, tidak usah mengatakan bahwa di sana sudah terjadi hal luar biasa, sampai (wakil) bupatinya mengundurkan diri. Saya kira itu bagian dari manuver politik. Biasa saja," pungkas dia.
Kabar mundurnya Wakil Bupati Nduga tersebar sejak Selasa 24 Desember 2019 kemarin. Salah satu akun Twitter @jayapuraupdate sempat mengunggah tiga buah foto yang berisi seorang pria, yang dalam keterangannya disebut sebagai Wabup Nduga Wentius Nimiangge sedang berdiri di hadapan orang banyak.
-
Nasional05 Feb 2024 09:01
Bahlil Bantah Isu Kabinet Jokowi sedang Retak
-
Nasional31 Jan 2024 15:25
Mahfud MD: Saya Sepakat Mundur tapi Tunggu Momentum