Serangan itu memicu bentrokan dengan penjaga keamanan sekaligus membuat Amerika Serikat memutuskan untuk mengirim pasukan tambahan ke Timur Tengah, demikian dikutip Antara, Rabu (1/1/2019).
Serentetan protes, yang dipimpin oleh milisi dukungan Iran, menjadi tantangan baru bagi kebijakan luar negeri Presiden AS Donald Trump, yang masuk dalam bursa pencalonan presiden pada 2020. Ia mengancam akan membalas perbuatan Iran.
Departemen Luar Negeri menyebutkan staf diplomatik yang berada di dalam gedung kedutaan aman dan tidak ada rencana untuk mengevakuasi mereka.
Penjaga Kedubes AS menggunakan granat setrum dan juga gas air mata untuk mengusir massa, yang menyerbu dan membakar pos keamanan di pintu masuk tanpa menerobos latar utama.
Rekomendasi
-
Internasional07 Jul 2021 11:44
Drone Bermuatan Bahan Peledak Hantam Bandara Erbil di Irak
-
Afair17 Jan 2020 14:27
Serangan Rudal Iran Bikin 11 Tentara AS Gegar Otak