Udara Basah dari Afrika Penyebab Cuaca Ekstrim Jabodetabek

| 02 Jan 2020 12:45
Udara Basah dari Afrika Penyebab Cuaca Ekstrim Jabodetabek
Rakor BNPB (Dok. BNPB)
Jakarta, era.id - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memberikan perkembangan prediksi cuaca terbaru dalam dua pekan kedepan yang patut diwaspadai. Menurutnya aliran udara basah dari Timur Afrika diperkirakan menuju wilayah Indonesia dan dapat mengakibatkan potensi hujan ekstrim pada tanggal 10-15 Januari.

Selanjutnya, pergerakan aliran udara basah juga masih akan berlanjut pada Januari akhir hingga pertengahan Februari 2020.

"Aliran udara basah masuk ke Indonesia diperkirakan pada tanggal 10-15 Februari 2020 dan siklus berulang pada akhir Januari hingga pertengahan Februari 2020, ungkap Dwikorita pada saat Rapat Koordinasi Banjir Jabodetabek di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (2/1/2020).

Adapun sejumlah wilayah di Indonesia yang diprediksi akan terdampak hujan dengan intensitas tinggi hingga ekstrem tersebut meliputi Sumatera bagian tengah, Jawa, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi bagian selatan hingga tenggara. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk mempersiapkan segala sesuatu sebagai antisipasi kemungkinan bencana yang dapat berpotensi terjadi. 

Dwikorita juga mengingatkan bahwa prakiraan potensi hujan lebat awal tahun di Jabodetabek masih akan berlangsung hingga tujuh hari ke depan.

“Potensi hujan lebat 2-7 januari di jabodetabek,” kata Dwikorita. Oleh karena itu masyarakat diharap waspada terhadap potensi banjir dan longsor serta angin kencang.

Lebih lanjut prakiraan cuaca yang terjadi di Jabodetabek rata-rata diawali pada pagi hari berawan, siang hingga malam hujan. Meskipun sudah diprediksi, cuaca dapat sewaktu-waktu berubah karena anomali cuaca.

Tags : banjir
Rekomendasi