Saat ditanya minat PAN mengusulkan cawapres yang bakal mendampingi Joko Widodo pada 2019, Eddy menyebut belum ada keputusan resmi dari DPP PAN. Dia mengatakan, partainya masih melakukan pembahasan dan akan mengumumkan figur terkait capres-cawapres pada Mei 2018 dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PAN.
"Rakornas 2017 telah memberikan mandat kepada Ketum untuk menetapkan siapa yang akan maju untuk pilpres di 2019 depan. Mudah-mudahan akan dilaksanakan pada bulan Mei dan Juni," ujar Eddy, di Kantor DPP PAN, Mampang, Jakarta Selatan, Minggu (28/1/2018).
Berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), nama Ketua Umum PAN Zaulkifli Hasan masuk dalam lima nama dari kelompok agamis yang dinilai layak jadi cawapres. Namun, elektabilitas Zulkifli berdasarkan hasil survei itu hanya 3,8 persen.
Adapun empat nama lainnya adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (14,9 persen), Gubernur NTB TGB Zainul Majdi (2,2 persen), Presiden PKS Sohibul Iman (1,9 persen), dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy (1,1 persen).
Elektabilitas PAN berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga masih di bawah tiga persen, sedangkan parliamentary threshold adalah empat persen dan presidential threshold mencapai 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional pada Pemilu 2014.