Kemlu Minta WNI di Irak dan Iran Waspada

| 08 Jan 2020 16:08
Kemlu Minta WNI di Irak dan Iran Waspada
Iran menembakkan rudal (FARS)
Jakarta, era.id - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengeluarkan imbauan kepada warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Irak dan negara sekitarnya untuk waspada. Hal ini berkaitan dengan serangan Iran terhadap pangkalan militer Amerika Serikat di Irak.

Dilansir dari laman Kemlu.go.id, Rabu (8/1/2020), tujuh poin imbauan itu adalah memperhatikan situasi politik dan keamanan di wilayah Irak, Iran dan sekitarnya, masyarakat WNI diimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan. Kedua, mengikuti informasi dan imbauan otoritas setempat, terutama terkait situasi keamanan. Ketiga, terus menjaga komunikasi dengan Perwakilan RI terdekat. Keempat, segera hubungi Perwakilan RI setempat/terdekat jika memerlukan informasi dan bantuan.

Kelima, untuk mengantisipasi kemungkinan eskalasi dan dampaknya terhadap WNI, rencana kontijensi telah disiapkan oleh Kemenlu bersama perwakilan-perwakilan RI di wilayah tersebut.

Keenam, Kemenlu telah mengaktifkan kembali crisis centre dengan nomor +62 812-9007-0027.

Ketujuh, Kemenlu juga mengingatkan sejumlah nomor hotline yang dapat dihubungi, yakni:

1. KBRI Baghdad: +964 780 6610 920/+9647500365228

2. KBRI Tehran: +989120542167

3. KBRI Kuwait City:+965-9720 6060

4. KBRI Manama:+973-3879 1650

5. KBRI Doha:+974-33322875

6. KBRI Abu Dhabi:+971-566-156259

7. KBRI Amman: +962 7 7915 0407

8. KBRI Damascus: +963 954 444 810

9. KBRI Beirut: +961 5 924 676

10. KBRI Muscat: +968 9600 0210

11. KBRI Riyadh: +966 56 917 3990

12. KJRI Dubai: +971-56-3322611/+971-56-4170333

13. KJRI Jeddah: +966-50360 9667

Seperti diketahui, Iran menembakkan puluhan rudal balistik di pangkalan udara gabungan AS-Irak. Roket ditembakkan Rabu pagi, sebagaimana dilansir Bloomberg dari televisi lokal yang mengutip Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC).

Seorang pejabat bahkan mengonfirmasi bahwa serangan dilakukan di Ain al-Asad di Irak Barat. Ini dilakukan sebagai balasan atas kematian Jenderal Qassem Soleimani.

 

Tags : kemlu
Rekomendasi