Akibatnya para calon penumpang pesawat harus menggunakan truk atau bus besar menuju bandara.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memastikan telah menangani gangguan operasional penerbangan akibat hujan deras disertai banjir di Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto, Samarinda.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B. Pramesti mengatakan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan terus memantau situasi terkini di Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto, Samarinda.
Polana memastikan, penanganan terhadap gangguan operasional penerbangan di Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto akan dilakukan secara tepat dan cepat.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak bandara, maskapai penerbangan dan juga stakeholdet terkait melalui Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VII untuk menangani masalah gangguan operasional penerbangan secara tepat, cepat dengan tetap mengedepankan keselamatan dan keamanan penerbangan ” kata Polana, Sabtu (11/1/2020).
Sementara itu, mengantisipasi keterlambatan, Kepala UPBU APT Pranoto Dodi Dharma Cahyadi mengatakan, pihaknya juga menyediakan angkutan untuk menjemput penumpang ke bandara.
"Kami menyiapkan bus di titik aman banjir setelah Lempake dengan kapasitas 25 seat (tempat duduk). Mohon diinfokan kepada calon penumpang," kata Dodi.
Mengingat ada beberapa titik banjir menuju bandara, seperti simpang Alaya, dan simpang Mugi Rejo, Dodi berharap, penumpang tak terjebak lama di titik banjir.
"Kami berharap para penumpang dapat datang tepat waktu untuk dapat menghindari banjir," harapnya.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah menerbitkan Surat Edaran Nomor: SE 15 Tahun 2019 yang secara khusus mengatur pelaksanaan penerbangan pada keadaan kahar (Force Majure).