Kedatangan Jokowi bersama istrinya, Iriana, disambut jajaran menteri Kabinet Kerja, di antaranya Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko.
Para pimpinan lembaga negara juga terlihat hadir, di antaranya Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi, Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna. Turut juga datang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sejak Rabu (24/1), Jokowi terbang ke Sri Lanka, India, Pakistan, Bangladesh, dan Afghanistan. Tujuan pertama Jokowi di Sri Lanka untuk memperkuat kunjungan bilateral dan melanjutkan kunjungan ke India.
Di negara beribu kota New Delhi itu, Jokowi menghadiri KTT ASEAN-India. Dia didampingi Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
"Menghadiri KTT ASEAN-India sekaligus memperingati 25 tahun kemitraan ASEAN-India," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin dalam siaran persnya belum lama ini.
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana bertolak untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Afghanistan, dari Dhaka, Bangladesh, Senin (29/1) siang. (uni/humas/setkab.go.id)
Setelah India, Presiden beserta rombongan melanjutkan perjalanan menuju Pakistan, Bangladesh, dan Afghanistan.
"Mengunjungi kamp pengungsi Rahkhine State Kamp Jamtoli, Sub Distrik Ukhiya, Distrik Cox's Bazar, Bangladesh. Saya melihat langsung kegiatan masyarakat kita, NGO & pemerintah. Sebagai Presiden Indonesia saya bangga dg mereka yang terus menyalurkan bantuan kemanusian dg ikhlas," tulis Jokowi dalam akun Twitternya.
Dalam kunjungannya ke Pakistan, Jokowi mengatakan ingin turut serta ambil bagian menyebarkan pesan damai di tengah sejumlah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
“Kita ingin memberikan sebuah keseimbangan, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, mestinya kawasan di Timur Tengah, kawasan di sini, mendapatkan perhatian yang khusus,” ucap Jokowi di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (30/1/2018).