Dua Orang Pasien Isolasi di RSHS Bandung Negatif Korona

| 30 Jan 2020 15:30
Dua Orang Pasien Isolasi di RSHS Bandung Negatif Korona
RSHS Bandung (Arie Nugraha/era.id)
Jakarta, era.id - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyatakan dua pasien yang diisolasi sejak Minggu (26/1) negatif atau tidak terjangkit virus korona.

Direktur Utama RSHS, dr Nina Susana Dewi mengatakan hasil laboratorium dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan menyatakan dua orang yang terdiri dari satu warga Bandung, dan satu lagi WN China itu negatif.

"Secara resmi RSHS telah menerima hasil pasien HG (WNA asal Tiongkok) dan HA (WNI asal Bandung) adalah negatif," kata Nina di RSHS Bandung, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (30/1/2020).

Menurut Nina, pasien yang WNA berinisial HG itu sudah dipulangkan karena kondisinya semakin membaik. Hasil pemeriksaan awal, pasien tersebut didiagnosa mengalami infeksi saluran pernafasan atas akut (ISPA) sehingga perlu pemantauan terkait dugaan terjangkit virus korona.

"Ini merupakan kehati-hatian kami dalam menyampaikan hasil, tuan HG oleh kami sudah dipulangkan karena kondisinya membaik," tambah Nina.

Sementara itu, Ketua tim penanganan infeksi khusus RSHS Bandung, dr Yovita Hartantri menyebutkan pasien WNI berinisial HA juga kondisinya semakin membaik.

Meski demikian, menurutnya HA masih berada di ruang isolasi karena penanganannya akan diputuskan lebih lanjut oleh tim dokter.

"HA sudah sadar dari dua hari yang lalu, kondisinya stabil, tidak ada demam, foto rontgen dada juga sudah menunjukan perbaikan. Memang masih butuh perawatan di ruang isolasi. Nanti kita akan putuskan penanganannya untuk pasien itu," jelas Yovita seperti dilansir Antara.

Salah seorang dokter lab RSHS Bandung, dr Basri Andriyoko menerangkan bahwa proses penentuan sampel di Litbangkes memang membutuhkan ketelitian yang optimal. Sehingga hasil lab menurutnya baru bisa diterima oleh RSHS pada hari ini.

Adapun pemeriksaan ini menggunakan metode molekuler, jadi ini membutuhkan presisi yang sangat akurat. "Kemudian pemeriksaan pasien ini diulang dua kali agar hasil yang keluar ini juga akurat. Jadi memang membutuhkan waktu yang lama," lanjut Basri.

Tags : korona
Rekomendasi