Singapura Waspada Panic Buying Akibat Korona

| 10 Feb 2020 13:40
Singapura Waspada <i>Panic Buying</i> Akibat Korona
Warga Singapura Borong Kebutuhan Pokok (Straits Times)
Jakarta, era.id - Wabah virus korona baru membuat panik warga Singapura. Apalagi, pemerintah Singapura menaikkan level wabah virus korona dari level kuning ke oranye atau dengan kata lain berstatus siaga.  Kegiatan sekolah akan segera diliburkan hingga akhir Maret dan pemantauan kondisi kesehatan akan dilakukan di tempat-tempat umum.

Warga negara yang berpenduduk sekitar 3,2 juta jiwa itu pun merespon dengan memborong kebutuhan pokok untuk mengantsipasi keadaan memburuk. Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS) meminta lembaga keuangan dan bank di Negeri Merlion untuk siap-siap mengalami peningkatan permintaan pada layanan keuangan seperti penarikan tunai atau layanan keuangan online lainnya.

Kepanikan terjadi di pusat perbelanjaan di Singapura. Warga memborong barang-barang kebutuhan pokok hingga stoknya ludes. Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong mengimbau warga untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa.

"Jangan beli kebutuhan pokok dan makanan secara berlebihan. Kita dulu pernah mengatasi virus SARS, kini kita lebih siap menghadapi virus baru ini," kata PM Lee, lewat saluran Youtube resminya.

 

Pemerintah Singapura resmi menaikkan level waspada virus korona menjadi oranye sejak Jumat (7/2). Sistem waspada wabah penyakit (DORSCON) di Singapura terdiri empat jenis kategori, yakni hijau, kuning, oranye dan merah. Masing-masing status menunjukkan apa yang perlu dilakukan untuk pencegahan dan mengurangi dampak infeksi.

DORSCON oranye diartikan penyakit ini dianggap parah dan menyebar dengan mudah dari orang ke orang, tetapi belum menyebar luas.

Sementara itu, ekonom dari Deutsche Bank, Torsten Slok mengatakan, virus korona baru ini akan mengganggu sektor pariwisata, rantai produksi dan distribusi barang serta harga komoditas yang bisa melonjak akibat terganggunya pasokan dari negara yang terkena wabah virus berlambang 2019-nCov itu.

"Yang perlu diperhatikan adalah dampak dari kecemasan dan 'fear factor' di negara-negara yang kena wabah korona seperti China dan Singapura," katanya seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (10/2/2020).

 

Tags : singapura
Rekomendasi