Alasan demo angkot pada Senin (29/1), bus gratis itu diklaim megambil trayek angkot sehingga menurunkan pendapatan para sopir. Sejumlah pengguna Transjakarta Explore kemudian mengeluhkan hal tersebut. Banyak dari mereka kecewa karena Jalan Jatibaru Raya tak lagi bisa diakses Transjakarta. Akhirnya, mereka terpaksa jalan kaki.
Menyiasati hal itu, Satuan Polisi Pamong Praja mengakomodasi kendaraan dinasnya untuk masyarakat yang ingin melintas sepanjang Jalan Jatibaru Raya. Satpol PP mengaku banyak keluhan muncul dari pengunjung yang harus berjalan kaki saat ingin menuju ke Blok A dan B pasar Tanah Abang.
Menurut keterangan petugas Satpol PP yang berjaga di jalan perboden kendaraan itu, Achmar, mobil patroli Satpol PP telah dioperasikan sejak Senin (29/1). Sementara menunggu situasi kondusif dan beroperasinya Transjakarta Explore, Achmar mengatakan mobil patroli akan mengangkut penumpang gratis.
"Untuk mengangkut penumpang, dimulai Senin, sejak Bus Explore Tanah Abang tidak beroperasi," kata Achmar di Tanah Abang, Rabu (31/1/2018) pagi.
Mobil patroli Satpol PP gantikan fungsi Transjakarta Explore. (Yohanes/era.id)
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menurunkan kebijakan Rekayasa Lalu Lintas untuk mengatasi kesemrawutan kawasan Tanah Abang. Rekayasa itu dinamai #SinergiTanahAbang, diterapkan setiap hari, mulai Jumat (22/12), pukul 08.00-18.00 WIB. Saat rekayasa lalu lintas berlangsung, hanya pedagang, pejalan kaki, dan Transjakarta Explore yang boleh melintas Jalan Jatibaru.
Di hari ke-39 bergulirnya kebijakan penutupan Tanah Abang, Senin (29/1), sejumlah supir melakukan unjuk rasa menuntut diizinkan angkot mereka melintas di Jalan Jatibaru. Supir yang melakukan demo itu berasal dari angkot jurusan M09 Tanah Abang-Kebayoran Lama, M10 Tanah Abang-Jembatan Lima, dan M11 Tanah Abang-Meruya.
Sejumlah polemik muncul sejak diberlakukannya penataan Tanah Abang tersebut, di antaranya keberadaan pedagang kaki lima di jalan raya menimbulkan kecemburuan sosial dari pedagang Blok G. Pasalnya, pedagang Blok G merasa pedapatannya berkurang setelah adanya PKL. Di lain sisi, rekayasa lalu lintas di Tanah Abang dinilai menimbulkan kemacetan baru.