Batik Air sudah menerima konfirmasi dari lembaga terkait, dalam hal ini Kementerian Kesehatan menyatakan kondisi sehat dan laik terbang.
Penyambutan dilakukan President Director of Lion Air Group, Edward Sirait dan petinggi Batik Air.
Jumlah awak pesawat tersebut diberangkatkan dari Bandar Udara Raden Sadjad, Natuna berjumlah 18 kru diterbangkan menggunakan pesawat milik TNI Angkatan Udara.
"Batik Air mengucapkan terima kasih tak terhingga serta menempatkan apresiasi tinggi atas kesiapan, peran aktif serta profesional dalam bekerja dari awak pesawat, petugas layanan darat (ground handling), termasuk dukungan penuh pengelola bandar udara, pengatur lalu lintas udara, mitra dan berbagai pihak yang terlibat, sehingga operasional penerbangan “misi kemanusiaan” berjalan lancar," ujar Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro.
Batik Air dengan bangga menerima dan menyambut kembali 18 awak pesawat, dengan penghargaan dan penghormatan setinggi-tingginya kepada dua orang pilot (person in command/ PIC); dua orang kopilot (first officer/ FO); 11 orang awak kabin (flight attendant/ FA); seorang petugas operasional keberangkatan (dispatcher, flight operation officer/ FOO) serta dua orang teknisi (engineer).
"Pelaksanaan penerbangan berpedoman kepada prinsip-prinsip dan standar operasional prosedur (SOP) kesehatan dalam memastikan pengamanan awak pesawat, tim medis, tamu atau penumpang dan lainnya," ucap Danang.
Operasional misi kemanusiaan Batik Air pada 1 Februari 2020 bernomor ID-8618 rute Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten (CGK) pukul 13.00 waktu setempat (Waktu Indonesia Barat, GMT+ 07) tujuan Bandar Udara Internasional Tianhe Wuhan yang terletak di Distrik Huangpi, 26 kilometer utara dari pusat kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok (WUH). Pesawat mendarat di Tianhe Wuhan pada 19.00 waktu setempat (Time in Wuhan, Hubei, China Standard Time, GMT+ 08).
Untuk penerbangan kembali pada 2 Februari 2020, pesawat telah menerbangkan 18 awak pesawat dan 270 tamu (Warga Negara Indonesia) menggunakan Airbus 330-300CEO (18 kelas bisnis dan 374 kelas ekonomi).