Cerita Penumpang Diamond Princess 14 Hari Dikarantina di Atas Kapal

| 19 Feb 2020 15:08
Cerita Penumpang Diamond Princess 14 Hari Dikarantina di Atas Kapal
Penumpang Diamond Princess (China Daily)
Jakarta, era.id - Pada 26 Januari, Chen Risheng, pesulap asal Taiwan, terbang ke kota pelabuhan Da Nang di Vietnam sebelum naik kapal pesiar Diamond Princess keesokan harinya. Ia diundang ke atas kapal untuk memamerkan kebolehannya bermain sulap di hadapan lebih dari 3.600 penumpang kapal mewah itu.

Sehari sebelum Chen naik kapal, otoritas pelabuhan Hong Kong mengontak kapten kapal dan mengonfirmasi salah seorang penumpang kapal berusia 80 tahun yang turun di Hong Kong didiagnosis sebagai pasien pneumonia novel koronavirus ke-14 di kota pusat bisnis itu.

Rute pesiar Diamond Princess dimulai dari Yokohama, Jepang, pada 20 Januari, dan berlayar ke Kagoshima, Hong Kong, Da Nang, dan Cai Lan di Vietnam, Keelung di Taiwan, dan Naha, ibu kota prefektur Jepang Okinawa. Setelah itu kembali berputar ke Yokohama pada 3 Februari.

"Sehari sebelumnya, kapal merapat di Keelung. Saat itu, kami belum mendengar ada kasus infeksi. Banyak penumpang turun dan pergi jalan-jalan. Beberapa orang yang tahu bahwa saya dari Taiwan meminta saya untuk menjadi tour guide mereka. Kami bersenang-senang," kata Chen seperti dikutip dari China Daily, Rabu (19/2/2020).

Setelah diumumkan pada 1 Februari bahwa pria berusia 80 tahun itu telah terinfeksi Covid-19, Chen dan penumpang lainnya mulai merasa cemas. Tapi, para kru kapal menenangkan penumpang dan kapten kapal memberikan update situasi tiap hari lewat pengeras sara.

Pada 3 Februari, kapal tiba di pelabuhan Yokohama. Chen berharap bisa segera angkat kaki dari kapal dan kembali ke Taiwan. Namun, pemerintah Jepang mengeluarkan perintah agar semua orang tetap berada di atas kapal dan dikarantina setidaknya selama dua minggu sesuai prosedur WHO.

"Saya mengepak semua barang-barang saya pada 3 Februari sebagai persiapan untuk meninggalkan kapal dan kembali ke rumah keesokan harinya, tetapi saya diberitahu pada menit terakhir bahwa tidak ada yang bisa turun dan kami semua perlu dikarantina sampai 19 Februari," sambungnya.

Chen Risheng (China Daily)

Padahal, ia hanya membawa pakaian dan perlengkapan pribadi untuk delapan hari pelayaran. Ia pun kehabisan stok perlengkapan pribadi sehingga meminta tolong temannya di Tokyo untuk membelikan perlengkapan pribadi seperti vitamin, makanan ringan dan lensa kontak.

Dia menambahkan bahwa kru kapal mengantarkan makanan dan minuman ke kamar penumpang setiap hari karena para penumpang dilarang bertemu dan berkumpul. Termasuk makan malam 'mewah' saat Valentine berupa nasi kotak.

"Mereka juga menyediakan persediaan alkohol, disinfektan, masker wajah, dan termometer. Penumpang mengukur suhu mereka setiap hari dan wajib lapor jika mereka demam," ucapnya.

Menu Makanan Saat Valentine (China Daily)

Penumpang makin cemas karena mendengar kabar lewat internet bahwa penularan Covid-19 di kapal asal Inggris itu makin masif.

Seperti dilansir NHK, Rabu (19/2/2020) jumlah infeksi di kapal telah meningkat menjadi 542 kasus termasuk 3 WNI dari jumlah 2.404 orang yang dites di kapal itu.

Hari ini, sekitar 500 penumpang kapal Diamond Princess diperbolehkan meninggalkan kapal setelah dikarantina setelah 14 hari di atas kapal. Para pejabat Jepang memperkirakan 500 orang akan turun pada hari Rabu (19/02/2020). Kelompok pertama penumpang itu diharuskan teruji negatif bagi virus korona baru. Mereka juga tidak boleh memiliki gejala apa pun.

Penumpang Diamond Princess (Business Insider)

Semua penumpang yang memenuhi persyaratan tersebut dijadwalkan turun dari kapal itu sebelum akhir pekan ini. Namun siapa pun yang tinggal satu kamar bersama penumpang yang tertular harus tetap berada di dalam kapal.

Mereka akan menjalani periode karantina 14 hari lagi, setelah turun dari kapal. Para pejabat mengatakan mereka akan membahas jadwal turunnya para awak kapal bersama dengan pihak pengelola kapal itu.

 

Tags : covid-19
Rekomendasi