Malaysia Menuju Koalisi Pemerintahan Baru

| 24 Feb 2020 15:27
Malaysia Menuju Koalisi Pemerintahan Baru
Mahathir Mohamad (Straits Times)
Jakarta, era.id - Mahathir Mohamad mundur dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Malaysia hari ini Senin (24/2/2020).

Selain mundur dari jabatan Perdana Menteri, politikus senior berusia 94 tahun itu juga mundur dari jabatan Ketua Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM). Partai pemenang pemilu itu juga mengumumkan keluar dari koalisi penguasa Pakatan Harapan. Sementara itu, koalisi Pakatan Harapan juga ditinggalkan oleh Partai Keadilan Rakyat (PKR) pimpinan Datuk Seri Anwar Ibrahim.

Keluarnya dua partai dengan mayoritas suara di parlemen ini telah membuat koalisi Pakatan Harapan 'rontok' di Parlemen, yang berarti pemerintah Malaysia saat ini telah jatuh.

Namun, sumber dari anggota salah satu pengurus partai di koalisi Pakatan Harapan bilang, mungkin Raja Malaysia akan menolak pengunduran diri Mahathir.

"Yang Dipertuan Agong akan menolak pengunduran diri dengan mengatakan Mahathir mendapat dukungan dari mayoritas Parlemen," kata seorang sumber, seperti dikutip dari Straits Times, Senin (24/2/2020).

Mahathir akan bertemu dengan Raja pukul 17.00 sore hari ini, setelah pengunduran dirinya. Namun ada skenario lain menurut sumber tersebut yakni membentuk koalisi baru yang disebut sebagai Perikatan Nasional, atau Aliansi Nasional.

Konflik Politik Negeri Jiran

Sebelumnya, dalam pemilu 2018 koalisi Pakatan Harapan berhasil mengantarkan Mahathir memenangkan pemilu. Ia berkoalisi dengan Anwar Ibrahim dengan kesepakatan Anwar akan diangkat sebagai Perdana Menteri menggantikan Mahathir sebelum pemilu 2023. Namun hingga saat ini kesepakatan tersebut belum tercapai. Kesepakatan tersebut yang diduga menjadi pemicu konflik internal di dalam koalisi.

Mahathir Mohamad-Anwar Ibrahim (The Star)

Santer dikabarkan Mahathir akan menggandeng pihak oposisi ke dalam pemerintahannya sehingga membuat berang anggota koalisi Pakatan Harapan yang terdiri dari empat parpol yakni PPBM, Parti Amanah Negara, partai Islam moderat, dan Partai Demokratik China.

Partai oposisi yakni Umno dan Parti Islam SeMalaysia (PAS) dikabarkan siap mendukung pemerintahan Mahathir dan membentuk koalisi pemerintahan baru. Pimpinan PPBM, Imno, dan PAS sudah bertemu dengan Yang Dipertuan Agong Sultan Abdullah Ri'ayatuddin pada Minggu kemarin. 

 

Tags : malaysia