"Solusi? Saya juga belum ngerti (solusinya). Makanya nanti yang penting buat mereka penghasilannya bisa naik lagi," kata Sandi, Rabu (31/1/2018).
Sandi mengaku sempat berunding dengan para sopir angkot, yakni dengan membuka Jalan Jati Baru Raya. Akan tetapi dengan catatan Transjakarta Tanah Abang Explorer --yang gratis-- diperbolehkan beroperasi. Namun sarannya itu ditolak.
Sandi menilai, salah satu solusi untuk menangani keluhan sopir angkot ini adalah meningkatnya pendapatan mereka.
"Saya bilang begini, oke kalau saya buka (Jalan Jati Baru Raya) saya adakan Tanah Abang Explorer terus kamu penghasilannnya enggak nambah, dukung enggak? Enggak dukung," ujar Sandi.
Dalam pengambilan kebijakan, Sandi mengaku pihaknya selalu mengedepankan aspek prioritas. "Menjadi prioritas teman-teman pedagang kecil yang membutuhkan lapangan pekerjaan dan penghasilan. Juga pengusaha para pemilik dan sopir angkot," ungkap Sandi.
Selama belum ada kesepakatakan antara Pemprov DKI dengan sopir angkot, Sandi memastikan Jalan Jati Baru Raya masih ditutup. Begitu pun dengan Transjakarta Tanah Abang Explorer juga masih dinonaktifkan.
Suasana demo sopir angkot di depan Balai Kota Jakarta (Leo/era.id)
Puluhan angkot dari berbagai trayek sedari pagi memang sudah berkumpul di depan Balai Kota. Angkot-angkot ini diparkir di bahu jalan dan memakan dua ruas jalan. Mereka adalah sopir mikrolet jurusan JP 03A Roxy-Karet, M08 Tanah Abang-Kota dan M10 Tanah Abang-Jembatan Lima. Tuntutannya, jalan Jati Baru Raya dibuka lagi. Dan sekadar info, aksi unjuk rasa ini sudah kali kedua dilaksanakan.
Pada demo pertama, Senin (22/1) lalu, perwakilan angkot bertemu dengan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansah. Hasilnya, angkot liar yang beredar akan ditertibkan. Tapi Jati Baru Raya masih ditutup demi PKL. Aksi berikutnya digelar di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (29/1) kemarin. Dampaknya, Tanah Abang Explorer ditarik sementara dan tidak beroperasi.
Urusan aspirasi yang mau dibawa dalam rapat tadi pun sebenarnya masih tarik-menarik antar sopir angkot sendiri. Ada pihak yang meminta PKL di Tanah Abang ditertibkan dan jalur dikembalikan kepada para sopir. Tapi ada juga yang meminta jika Transjakarta Tanah Abang Explorer dibekukan dan tidak dioperasikan kembali.