Gonjang-ganjing Politik di Dua Negara Tetangga

| 25 Feb 2020 12:54
Gonjang-ganjing Politik di Dua Negara Tetangga
Taur Matan Ruak (AlJazeera)
Jakarta, era.id - Setelah Malaysia mengalami konflik politik yang berujung mundurnya Perdana Menteri (PM) Mahathir Mohamad, kini Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak yang mengundurkan diri dari jabatannya.

Perdana Menteri yang menjabat sejak 2018 ini telah mengirimkan surat pengunduran dirinya ke Presiden Francisco Guterres setelah partai koalisi yang mendukung Ruak di parlemen bubar.

"Saya telah mengirimkan surat (pengunduran diri) ke presiden," kata Ruak ke awak media setelah dia bertemu dengan Presiden Guterres, Selasa (25/2/2020).

PM Ruak mengatakan dia masih akan menjabat sampai surat pengunduran dirinya disetujui oleh presiden. "Kewajiban itu saya tunaikan demi menjamin pemerintahan tetap berjalan di negara ini," ujar dia.

Ruak, atau yang turut dikenal dengan Jose Maria de Vasconcelos, sempat menjabat sebagai presiden ketiga bekas provinsi Indonesia ke 27 itu untuk periode 2012-2017. Satu tahun setelahnya, ia terpilih sebagai perdana menteri ke-7 di bawah kepemimpinan Presiden Francisco "Lu Olo" Guterres pada 2018.

Seperti dikutip dari Antara, saat mencalonkan diri sebagai perdana menteri, Ruak tergabung dalam koalisi Aliansi Perubahan untuk Kemajuan (AMP) yang menguasai lebih dari setengah suara legislatif di parlemen. Koalisi itu, di antaranya terdiri dari Partai Komunis Nasional untuk Rekonstruksi Timor (CNRT) dan Partai Pembebasan Rakyat (PLP).

Akan tetapi, hubungan antarpartai dalam koalisi mulai tak sejalan, khususnya setelah rancangan anggaran negara yang diusulkan PM Ruak ditolak oleh parlemen. Dalam sesi pengambilan keputusan, CNRT yang diharapkan mendukung Ruak, justru memilih abstain. Setelah kejadian itu, PM Ruak pada 21 Januari menyebut koalisi AMP telah bubar.

Mahathir Mohamad (Straits Times)

Sehari sebelum PM Timor Leste mundur, di negeri tetangga lainnya, Malaysia, PM Mahathir Mohamad mundur dari Jabatannya. Kisruh internal dalam tubuh koalisi pemerintahan Pakatan Harapan menjadi penyebabnya. Namun, Mahathir masih akan menjabat Plt Perdana Menteri sampai penggantinya ditunjuk dan kabinet dibentuk.

 

Tags : malaysia
Rekomendasi