Ada 12 kota yang masuk daftar larangan didatangi WNI. Jumlah ini pun belum pasti, bisa turun atau malah bertambah. KBRI Roma akan terus memperbaharui angkanya sesuai perkembangan yang ada.
Kota-kota yang dimaksud termasuk Bertonico, Casalpusterlengo; Castelgerundo; Castiglione D’Adda; Codogno; Fombio; Maleo; San Fiorano; Somaglia; Terranova dei Passerini, dan Vo ‘Euganeo.
"Bagi WNI yang tinggal di kota-kota tersebut untuk selalu mengikuti arahan dan ketentuan pencegahan penyebaran virus corona yang telah ditetapkan oleh pemerintah Italia dan pemerintah daerah setempat,” demikian keterangan tertulis KBRI Roma, seperti dilansir dari Antara, Selasa (3/3/2020).
Seluruh WNI yang kini masih ada di Italia diimbau untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan diri, termasuk sering-sering mencuci tangan dengan sabun antiseptik dan air atau hand-sanitizer berbasis alkohol. Dan siap sedia masker dan menghindari kontak dekat dengan siapa pun yang menderita demam dan batuk.
Dari total 2.864 WNI yang tercatat di Italia, sebanyak 1.068 orang di antaranya berada di kota-kota wilayah utara negara tersebut.
Selain itu, Kementerian Luar Negeri RI mencatat ada lima WNI yang terdampak penutupan akses atau berada di zona merah yakni di daerah Lombardy.
KBRI Roma sudah secara proaktif menyampaikan berbagai informasi mengenai keamanan dan keselamatan terkait COVID-19 kepada WNI baik melalui media sosial maupun saluran informasi lainnya.
Hingga Selasa, dilaporkan tidak ada WNI di Italia yang terinfeksi virus corona tipe baru atau COVID-19.
Italia menjadi negara di Eropa yang paling terdampak virus corona dengan 52 kematian dan sedikitnya 2.000 kasus per Senin (2/3).
Peningkatan jumlah kematian itu adalah yang terbesar sejak wabah muncul 10 hari lalu di daerah utara yakni Lombardy dan Veneto. Lombardy, yang berdekatan dengan ibu kota keuangan Italia, Milan, sejauh ini merupakan yang terparah, dengan 38 korban jiwa.
Secara total, 2.036 orang telah dites positif di Italia, naik dari 1.694 pada Minggu (1/3). Dari jumlah tersebut, 149 telah pulih, kata badan perlindungan sipil Italia, seperti dilaporkan Reuters.