Siapa yang Tega Rusak Wastafel Portabel di Surabaya?

| 01 Apr 2020 19:04
Siapa yang Tega Rusak Wastafel Portabel di Surabaya?
Wastafel di kota Surabaya yang rusak (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya)
Surabaya, era.id - Ini bukan hoaks. Kisah ini asli terjadi di Indonesia yang sedang berperang melawan penyebaran COVID-19.

Seperti yang kita tahu, cuci tangan adalah cara paling efektif supaya kita tidak mudah tertular virus ini. Tak heran, kini banyak menjamur tempat mencuci tangan portabel di sejumlah titik.

Instansi resmi pemerintah, tak ketinggalan membuat tempat cuci tangan. Bahkan juga diikuti oleh sejumlah masyarakat yang inisiatif bikin cuci tangan dadakan di sekitaran perumahan mereka.

Sebegitu pentingnya arti cuci tangan saat ini. Dan justru di Surabaya, puluhan wastafel dirusak. Kerusakannya pun beragam.

"Jadi ini ada yang merusak. Ada tempat sabun yang rusak, pecah dan patah," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) Kota Surabaya, Robben Rico, di Surabaya, Rabu seperti dilansir dari Antara, Rabu (1/4/2020)..

Selain rusak, malah ada juga salah satu item dari wastafel itu yang hilang. Salah satu contohnya terdapat di pintu Gelora Tambak Sari, mulai dari tempat air, tisu dan tempat sabun tidak ada di tempat. 13 titik lainnya yang ada di taman, puskesmas, pasar juga beberapa item hilang dan ada pula yang rusak. 

"Paling banyak yang tidak ada di tempat adalah tempat sabun dan wastafel. Ada juga yang krannya patah," ujar Robben.

Padahal, pemasangan wastafel yang sudah mendekati angka seribu ini bertujuan agar masyarakat dapat secara masif melakukan pencegahan penyebaran COVID-19 melalui gerakan cuci tangan dan cuci muka. Makanya, Pemkot berharap semua pihak justru dapat menjaga tempat ini.

Bahkan, jika ditemukan tandon persediaan air habis atau sabun habis, dapat melaporkan langsung ke Command Center 112.

"Kami sangat berterima kasih bila ada laporan semacam itu, selain bersama-sama menjaga, warga juga kami harap menyampaikan kondisi nyata di lapangan," ujar dia.

Rekomendasi