Topan Harold Bergerak Menuju Tonga

| 08 Apr 2020 17:33
Topan Harold Bergerak Menuju Tonga
Ilustrasi (WikiImages dari Pixabay)
Jakarta, era.id - Bencana topan melanda Vanuatu dan bergerak menuju Tonga dalam waktu dekat. Badai topan yang dikenal dengan nama topan harold ini telah menyapu bersih bangunan, melukai warga, hingga memutus jaringan komunikasi. 

Di tengah pandemi COVID-19, sebagian negara Kepulauan Pasifik harus berusaha lebih keras menghadapi persoalan bencana lain yang menimpa warga pada Rabu, (8/4/2020). Badai topan harold yang menghadang menyebabkan sejumlah rumah rata dengan tanah, serta memutuskan jaringan komunikasi. 

Frank Bainimarama selaku Perdana Menteri sudah memperingati warganya akan musibah yang datang ini. Enggak cuma itu aja, pemerintah juga menutup akses jalan di pulau Viti Levu yang menjadi ibu kota negara Suva dengan jumlah populasi penduduk paling banyak. 

“Yang terburuk dari topan harold akan menyerang Fiji sore ini. Puing-puing terbang dan banjir melanda. Semua orang harus tetap berada di dalam rumah kecuali ada arahan untuk mengungsi,” katanya seperti dikutip The Guardian. 

 

Peringatan keras dan prediksi itu juga ditujukan bagi warga di Tonga. Di mana sebuah situs web Matangi Tonga melaporkan, badai harold ini diperkirakan tiba di Tonga dalam 48 jam ke depan. 

Hal ini juga dibarengi dengan kemunculan supermoon pada Kamis pagi. Peringatan dini akan cuaca ekstrem ini berlaku di pada hari Kamis dan Jumat untuk wilayah Tonga. 

Meski gelombang tinggi menghantam Vanuatu dan Fiji, sejauh ini belum ada laporan korban jiwa dan kehilangan keluarga dari para warga terdampak. Tapi, korban luka-luka tetap ada atas insiden musibah ini. 

“Pusat evakuasi kami aman, tempat-tempat itu dibersihkan dan dipantau untuk memastikan setiap tempat tidak melebihi kapasitas," lanjut Bainimarama. 

Jalur topan harold ini sebelumnya sudah melewati Kepulauan Salomon sebelum menghantam Vanuatu dan Fiji. Akibatnya badai itu telah meluluhlantahkan jalur Pasifik dengan menelan korban jiwa hingga 27 orang. Para korban jiwa ini dikabarkan hanyut terseret arus gelombang tinggi.

Rekomendasi