“Dari dalam mobilnya yang aman, mereka dapat merawat jiwanya selagi melindungi tubuh dari virus di tengah pandemi ini," kata Romo Kielarski, dikutip dari Reuters.
Layanan drive-in ini sengaja dibuka bagi para jemaat di tengah kondisi pandemi COVID-19, sekaligus menjelang Hari Raya Paskah yang jatuh pada hari Minggu (12/4). Hari raya ini menjadi agenda terpenting bagi umat kristiani di seluruh dunia.
Sayangnya tahun ini menjadi perayaan yang berbeda bagi seluruh umat kristiani di dunia. Pembatasan kegiatan sosial di luar publik, jadi kendala utama di tengah pandemi COVID-19. Tapi, ini juga bertujuan baik supaya penyebaran virus enggak makin luas.
Menurut Kielarski, meski pengakuan dosa dilakukan dari dalam mobil dan di area terbuka, para jamaat tetap didampingi dan didoakan dengan penuh khidmat.
“Proses (pengakuan dosa) itu dapat dilakukan dengan tertutup, ada cukup banyak jarak," katanya.
Pembatasan waktu dan kegiatan yang diterapkan oleh pemerintah Polandia memaksa sejumlah gereja harus kreatif dalam melayani jemaat. Makanya banyak gereja di Polandia yang melayani jemaat sampai larut malam demi memenuhi kebutuhan mereka untuk mengaku dosanya.
Jika gebrakan ini berhasil, pihak Temple of Divine Providence --gereja terbesar di Warsawa-- akan kembali menggunakan metode serupa di tahun berikutnya. Hal ini juga dibenarkan oleh imam paroki gereja tersebut, Tadeusz Aleksandrowicz.
Melihat hal ini, seorang remaja berusia 23 tahun, Szymon asal Warsawa menyambut hangat dari metode drive-in yang diberlakukan di tempat ibadahnya. Menurutnya, metode ini sama ketika dirinya memesan paket McDonald’s lewat drive-thru.
“Saat ini yang penting, bukan persoalan tempatnya, (pengakuan dosa) dapat dilakukan di gereja, di alam terbuka, atau di dalam mobil," kata Szymon.