Taman Makam Pahlawan untuk Tenaga Medis yang Gugur

| 12 Apr 2020 00:05
Taman Makam Pahlawan untuk Tenaga Medis yang Gugur
Ilustrasi foto pemakaman (Gambar oleh carolynabooth dari Pixabay)
Semarang, era.id - Pemprov Jawa Tengah sudah mempersiapkan lahan khusus di Taman Makam Pahlawan (TMP) untuk lokasi pemakaman tenaga medis yang gugur. Niat baik dari pemprov ini semoga bakal sia-sia sambil berharap tak ada lagi tenaga medis yang gugur akibat Covid-19.

Langkah ini diambil setelah ada insiden memilukan. Sekelompok warga di Ungaran menolak jenazah perawat dikubur di sana. Perawat tersebut kebetulan positif terinfeksi Covid-19. Usai ditolak, jenazah perawat itu dibawa lagi ke Kota Semarang dan dimakamkan di kompleks Pemakaman dr Kariadi yang berada di kawasan TPU Bergota.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku sudah berkomunikasi dengan kepala daerah se-Jateng dan mayoritas para pemangku kepentingan di daerah setuju dengan kebijakan itu. Seluruh proses administrasi sedang dikebut supaya bisa segera dieksekusi.

"Kalau satu dua hari ini selesai proses itu, minggu depan sudah bisa dilaksanakan," kata Ganjar seperti dikutip dari Antara, Sabtu (11/4/2020).

Ganjar mengaku amat terpukul dan sakit hati soal penolakan itu. Padahal, siapa juga yang ingin tertular Covid-19, Namun seluruh dokter, perawat dan tenaga medis sedang berjuang dengan luar biasa dan mengorbankan dirinya untuk mengatasi wabah Covid-19.

"Dan mereka tahu, bahwa itu berisiko pada keselamatannya, kita harus memberikan penghormatan setinggi-tingginya. Saya kira, Taman Makam Pahlawan adalah tempat yang sangat tepat untuk mereka," jelas Ganjar.

Jika TMP tidak cukup, bukan masalah. Ganjar sudah menyiapkan lahan pemakaman baru yang juga akan diberi nama Taman Makam Pahlawan.

"Kalau ada area eksisting di Taman Makam Pahlawan, maka bisa dipakai, tapi kalau sudah penuh, kita bisa membuat tempat khusus baru yang dikasih nama Taman Makam Pahlawan khusus untuk mereka," ujarnya.

Nasih para penolak

Polda Jateng telah membawa tiga orang yang diduga provokator penolakan jenazah perawat positif Covid-19. Polisi juga sudah  memeriksa tujuh orang saksi.

Dugaan kuat, ketiga orang inilah yang menghasut warga supaya menolak memakamkan jenazah. Padahal acara pemakaman yang sudah dilakukan sesuai standar dan SOP.

Rekomendasi