WHO telah merilis langkah-langkah untuk umat muslim menghadapi COVID-19 di bulan Ramadan lewat tajuk "Safe Ramadan Practices in the Context of the Covid-19" di laman resminya. Salah satunya melakukan jaga jarak fisik untuk mencegah penularan virus COVID-19. Termasuk membatasi pertemuan sosial dan keagamaan.
"Jika memungkinkan bisa menggunakan alternatif virtual seperti televisi, radio, digital, dan media sosial sebagai gantinya. Jika pertemuan di bulan Ramadan masih dilanjutkan, langkah-langkah untuk mengurangi risiko penularan COVID-19 harus diimplementasikan," tulis WHO.
Jika pun terpaksa keluar untuk mengikuti kegiatan keagamaan, WHO mengimbau untuk tetap melakukan physical distancing. Salah satunya menjaga jarak setidaknya 1 meter (3 kaki) dengan orang sekitar.
Selain itu, gunakan salam keagamaan yang menghindari kontak fisik seperti melambai, mengangguk, atau menempatkan tangan di dada. "Hindari tempat kerumunan yang seperti tempat hiburan, pasar, dan toko," tambahnya.
Ilustrasi buka puasa bersama. (Foto: Pixabay)
Bagi dengan risiko seperti punya riwayat sakit atau gejala COVID-19 hindarilah pertemuan. WHO menyarankan untuk tetap beristirahat di rumah masing-masing, ketimbang beraktivitas di luar rumah.
Tak hanya itu, pertemuan seperti buka puasa bersama (bukber) sebaiknya tidak dilakukan. Apabila kegiatan Ramadan terpaksa dilakukan, baiknya digelar di ruang terbuka atau tertutup dengan ventilasi udara yang baik.
Bolehkah berpuasa di tengah pandemi?
Di tengah pandemi COVID-19, orang sehat tetap bisa berpuasa selama sebulan penuh di bulan Ramadan. Namun, bagi orang sakit sebaiknya mengikuti anjuran dari dokter.
"Sampai saat ini, tidak ada penelitian yang menyatakan berpuasa berisiko terinfeksi COVID-19. Orang sehat diperbolehkan berpuasa, sementara orang sakit sebaiknya berkonsultasi dengan dokter," ujar WHO.
WHO yakin dengan berwudu, umat muslim akan senantiasa menjaga kebersihan. Supaya tambah bersih, kita bisa gunakan sabun dan memakai sejadah sendiri-sendiri.
"Usahakan untuk selalu rajin membersihkan tempat ibadah, sebelum atau sesudah dihadiri orang menggunakan detergen atau disinfektan, termasuk, tempat wudu," kata WHO.
Untuk zakat, setiap penyelenggara harus bisa berkoordinasi dengan baik agar terhindar dari kerumunan orang banyak.
Walau kita tak bisa kemana-mana, bukan berarti tidak bisa berolahraga. Kita bisa melakukan aktivitas fisik di dalam rumah dengan kelas senam secara online dan selalu cuci tangan di mana pun dan kapan pun.
Jangan lupa untuk menjaga asupan nutrisi dengan mengonsumsi berbagai jenis makanan segar dan sehat setiap hari. Selalu minum sehari minimal 8 kali supaya terhindar dari dehidrasi.