Pantauan tim era.id pada Senin (5/2/2018) di lokasi. Warga yang rumahnya tergenang masih tetap bertahan. Mereka memilih menempati lantai 2 rumahnya ketimbang harus dievakuasi ke rumah lain yang tak terkena banjir.
Aktivitas terbilang cukup ramai. Warga yang rumahnya tidak terkena banjir memilih untuk mengemas barang-barang, mengantisipasi banjir susulan. Beberapa petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) juga terlihat membantu warga mengevakuasi barang.
Salah seorang warga, Hadi, menuturkan bahwa banjir sudah menjadi langganan di wilayahnya. "Udah langganan, paling parah tuh tahun 2007 pas pintu Katulampa jebol," ujar kepada era.id di lokasi, Senin (5/2/2018).
Ketua RT 05, Matsani, mengungkapkan bajir melanda wilayahnya sejak Senin (5/2/2018) pagi.
"Tinggi air sekitar 90-100cm, kira-kira sekitar 25 pemukiman warga yang terendam," ujarnya Matsani saat di temui tim era.id di lokasi banjir.
Hingga saat ini belum ada warga yang mengungsi. Aktivitas ekonomi seperti warung dan lainnya juga masih tetap beraktivitas seperti biasa.
"Belum ada yang mengungsi. Tapi petugas PPSU dari kelurahan sudah membantu warga untuk mengevakuasi barang," tutup dia,