Jalur Puncak Ditutup, Sopir Bus Rugi
Jalur Puncak Ditutup, Sopir Bus Rugi

Jalur Puncak Ditutup, Sopir Bus Rugi

By akuntono | 06 Feb 2018 09:06
Bogor, era.id - Jalur Puncak arah Cianjur dan sebaliknya masih ditutup untuk kendaraan roda empat atau lebih akibat terjadinya longsor di empat titik di wilayah Puncak, Bogor, Jawa Barat. Akibat penutupan jalan, terjadi penumpukan kendaraan di perempatan Gadog, Bogor, Jawa Barat. 

Banyak kendaraan pribadi maupun angkutan umum yang tetap menunggu jalan dibuka meski petugas kepolisian sudah menyatakan jalan ditutup untuk mobil hingga waktu yang belum ditentukan. Untuk sepeda motor masih diizinkan melintas oleh petugas, sedangkan mobil dialihkan lewat Sukabumi atau Jonggol.

Pada Selasa (6/2/2018), sekitar pukul 08.30, tim era.id sudah berada di lokasi. Seorang sopir bus Karunia Bhakti jurusan Jakarta-Garut yang diwawancara, Sofian, mengaku mengalami kerugian akibat penutupan jalan tersebut.

"Rugi waktu sama rugi solar. Bisanya kalau lewat puncak saya ngisi solar Rp 800.000, tapi kalau lewat Sukabumi bisa lebih Rp 1 juta," ujarnya kepada era.id, Selasa (6/2/2018).

Selain lebih boros jika memutar lewat Sukabumi, jumlah penumpang juga akan jauh berkurang. Pasalnya, jalur Sukabumi bukan jalur resmi trayek dan sulit mencari penumpang di tengah perjalanan.

"Kalau lewat Sukabumi sepi," ungkap dia.

Sebanyak 400 personel gabungan polisi dari Mabes Polri dan Polda Metro Jaya sudah membersihkan material longsor pada Senin (5/2) sore. Longsor tersebut terjadi di empat titik di dekat Masjid At Ta'awun Puncak, kawasan Riung Gunung Puncak, di Desa Tugu Jalan Raya Puncak, dan Grand Hill Jalan Raya Puncak. 

Korban yang dinyatakan meninggal dunia akibat tertimbun longsor di kawasan Puncak, adalah Lilis (40). Sementara, korban kritis atas nama Fitria (38) dan masih dirawat di RSUD Cimacan, Cianjur. Korban luka-luka lainnya atas nama Eneng (5), Fajril (3) dan Suhendar (30). 

BMKG mencatat hujan yang berlangsung pada Minggu (4/2) tercatat 152 milimeter per hari. Curah hujan itu tergolong ekstrem yang menyebabkan longsor dan naiknya debit Sungai Ciliwung. Naiknya debit Sungai Ciliwung menyebabkan banjir di sekitar bantaran Sungai Ciliwung di Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Depok, dan Jakarta.

 

Rekomendasi
Tutup