"Nanti sebentar, sekarang lagi ada yang ngungsi. Jangan bicara geser-geser dulu," kata Anies di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (6/2/2018).
Anies menambahkan, dia sedang berkoordinasi menyediakan kebutuhan sandang dan pangan untuk warga yang mengungsi. Selanjutnya, kata Anies, setelah melewati masa krisis, pihaknya akan memetakan penyebab lakukan penanganan terkait penyebab banjir di bangunan-bangunan yang ada di bantaran sungai.
"Pertama, saat ini kita monitor terus. Kalau sekarang ini, memastikan semua pengungsi, semua daerah terdampak itu dapat bantuan yang cukup," ungkapnya.
Ketika ditanya detail tentang penanganan yang akan dilakukan untuk mencegah warga bantaran sungai tidak lagi terkena banjir, Anies enggan menjelaskan. "Selanjutnya, kita buatkan langkah-langkah ke depan buat mencegah kejadian (banjir) seperti ini lagi," tambahnya.
Anies mengatakan, sejak pukul 06.00 WIB, jumlah warga yang mengungsi berjumlah 6.532 jiwa. Semuanya berasal dari wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. "Pengungsian di tiap RW ada," ucapnya.
Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, kata Anies, cuaca ekstrem masih akan melanda Jakarta sampai 16 Februari mendatang. Terhadap prediksi tersebut, dia mengaku telah mengantisipasi. Salah satunya dengan menginstruksikan pimpinan dan jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
"Menurut proyeksi BMKG, cuaca seperti ini bisa sampai 16 Februari. Di posisi ini, kita harus bersiaga sampai 16 Februari. Mungkin lebih dari itu, mungkin bisa lebih awal," tukasnya.