Kata Nita, warga Tugu, Cisarua, longsor yang terjadi pada Senin (5/2/2018), merusak rumah dan mobil Daihatsu Terios miliknya. "Kalau korban jiwa enggak ada. Tapi dapur rusak, sama mobil yang sempat terbawa longsor," kata Nita kepada era.id, di kediamannya, Selasa (6/2/2018).
Nita menceritakan, hujan deras sudah turun sejak Senin pagi, lalu longsor terjadi pada pukul 10.00 WIB. Rumah Nita saat ini masih berantakan, lantainya kotor penuh tanah.
"Pertama dapur saya longsor. Terus saya keliling sekitar jam 10.00 WIB saya lihat mobil saya yang diparkir dekat perkebunan Ciliwung itu terseret longsor," ungkap dia.
Lokasi longsor di Tugu, Puncak, Jawa Barat, Selasa (6/2/2018). (Yasir/era.id)
Kini, Nita masih membersihkan material longsor bersama sejumlah warga lainnya. Nita berharap ada bantuan dari pemerintah untuk mengurangi kerugiannya akibat longsor yang baru dia alami pertama kalinya.
"Kemarin Kepala Desa juga udah ngecek, mudah-mudahan sih dapat bantuan. Kalau dihitung-hitung bisa habis Rp20 juta buat benerin dapur sama mobil," ujarnya.
Longsor di wilayah Puncak, Bogor, terjadi di empat lokasi pada waktu berdekatan. Akibatnya, ruas jalan Puncak arah Cianjur dan sebaliknya ditutup. Meski material longsor sudah dibersihkan dari badan jalan, tapi hanya kendaraan roda dua yang bisa melintasi jalan tersebut.
BMKG mencatat hujan yang berlangsung pada Minggu (4/2) tercatat 152 milimeter per hari. Curah hujan itu tergolong ekstrem yang menyebabkan longsor dan naiknya debit Sungai Ciliwung. Naiknya debit Sungai Ciliwung menyebabkan banjir di sekitar bantaran Sungai Ciliwung di Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Depok, dan Jakarta.
Inforgrafis (Ayu/era.id)
