SBY: Percakapan Firman-Mirwan Amir, Tidak Nyambung
SBY: Percakapan Firman-Mirwan Amir, Tidak Nyambung

SBY: Percakapan Firman-Mirwan Amir, Tidak Nyambung

By Nanda Febrianto | 06 Feb 2018 16:01
Jakarta, era.id - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) panas hati setelah namanya muncul dalam persidangan e-KTP. Bagi SBY, kemunculan namanya itu bagian dari rekayasa.

Ditemani istri dan kedua anaknya, SBY berbicara di depan ratusan kader Partai Demokrat di markas Partai Demokrat, Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (6/2/2018).

"Tiba-tiba ada percakapan antara pengacara Firman Wijaya dan Mirwan Amir yang aneh, out of context, tidak nyambung," kata SBY. Dia berdiri di tengah-tengah sambil memegang beberapa lembar kertas sebagai panduan pernyataannya. Di sebelah kanan SBY ada Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan.

"Dan menurut saya menurut saya penuh set up, rekayasa," lanjutnya lagi.

Setelah peristiwa yang terjadi pada Kamis, (25/1) lalu, SBY dan tim melakukan penelitian pada sejumlah media. Apalagi setelah sidang itu, ada lagi pernyataan lanjutan di luar ruang persidangan yang lagi-lagi menurut SBY, bertujuan untuk menjatuhkan namanya.

"Setelah kita teliti, pelajari penuh dengan bias, seperti yang diarahkan, yang secara tidak langsung, indirect but clear, menuduh saya sebagai orang besar yang melakukan intervensi pengadaan e-KTP," tegasnya.

Seperti diketahui, nama SBY disebut mantan Wakil Ketua Banggar DPR Mirwan Amir dalam sidang kasus korupsi proyek pengadaan e-KTP yang merugikan keuangan negara hingga Rp2,3 triliun dengan terdakwa Setya Novanto.

Dalam kesaksiannya, Mirwan mengaku, pernah menyarankan SBY untuk menghentikan proyek pengadaan e-KTP di Kementerian Dalam Negeri. Hal itu karena Mirwan mendengarkan saran yang diberikan rekannya yakni, Yusnan Solihin yang memahami teknis e-KTP. Dia menilai, proyek tersebut bermasalah. 

Namun, menurut Mirwan, presiden keenam ini tetap ingin proyek yang ditaksir merugikan keuangan negara hingga Rp2,3 triliun itu dilanjutkan, meskipun telah mendengarkan saran dari dirinya. Keinginan SBY tersebut, karena memang pada awalnya proyek e-KTP tersebut dibuat untuk menghadapi Pilkada. 

"Tanggapan dari bapak SBY bahwa 'ini kita untuk menuju Pilkada, jadi proyek ini harus diteruskan'," ujar Mirwan menirukan SBY.

Tags : sby dan e-ktp
Rekomendasi
Tutup