Solusi ini mengemuka dalam webinar dengan topik "Pandemik Covid-19 terhadap Ekonomi Sektor Perikanan". Penggagasnya adalah Keluarga Alumni Perikanan Undip Wilayah Jabodetabek dan dihadiri oleh berbagai kalangan mulai anggota DPR, praktisi, pelaku industri, akademisi, kalangan birokrat dan stakeholders lainnya.
Ketua Umum Keluarga Alumni Perikanan Undip (Kerapu) Abdul Kadir Karding bilang, di tengah pandemi Covid-19, perlu ada skala prioritas untuk menyelesaikan hal hal mendasar dalam bisnis sektor perikanan. Namun perlu ada solusi yang harus diambil cepat untuk memastikan proses produksi tetap berjalan.
"Tadi dikatakan market demand juga bermasalah, ini nanti kita minta pihak terkait segera eksekusi arahan Presiden termasuk memastikan stimulus ekonomi betul betul berdampak dalam mengungkit proses bisnis baik di hulu maupun di hilirnya (industri pengolah)," kata Karding, Sabtu (16/5/2020).
"Nanti saya pastikan kesimpulan diskusi bisa sampai ke pihak yang berkepentingan baik KKP, BUMN bahkan kalau bisa ke Presiden langsung," jelas Karding yang kini duduk sebagai Anggota Komisi IX DPR RI.
Tangkap layar webinar topik "Pandemik Covid-19 terhadap Ekonomi Sektor Perikanan"
Presiden Direktur, PT. Kurnia Mitra Makmur (KMM) yang juga narasumber pada ajang tersebut, Didik Sudiarso, mengaku pandemi Covid-19 menyebabkan market demand menurun drastis. Apalagi saat ini pasar dalam negeri menjadi objek market terbesar. Didik juga mengaku berbagai masukan dan aspirasi dari pelaku industri telah disampaikan. Masalah terbesarnya yakni pasar yang tersendat dan memengaruhi cash flow perusahaan.
"Saya kira saat ini bukan lagi bicara wacana, tapi saatnya eksekusi agar program benar benar mampu secara langsung menyelesaikan problem mendasar. Ini industri harus benar benar bisa beradaptasi, apalagi paska Covid-19 dipastikan ada perubahan terhadap pola hidup masyarakat. Sekali lagi, peran Pemerintah saat ini benar-benar dibutuhkan. Harus ada intervensi besar," tegas Didik.
Sementara itu, Ketua DPD Kerapu Wilayah Jabodetabek, Tri Hariyanto, mengatakan bahwa media diskusi seperti ini penting dan akan terus dilakukan secara berkala. Tentu ini bagian dari kontribusi alumni untuk memberikan masukan konstruktif pada pemerintah khususnya bagi kemajuan sektor perikanan.
"Ini bentuk respon kami untuk memberikan masukan konstruktif atas berbagai masalah yang menimpa pada industri perikanan, terutama di tengah pandemi Covid-19," kata Tri yang juga Pengawas Ahli Utama di Bidang Akuakultur.
Sebagai informasi Covid-19 telah berdampak terhadap ekonomi di sektor perikanan. Secara makro ekonomi, BPS mencatat pada triwulan I tahun 2020, pertumbuhan PDB sektor perikanan terkoreksi menurun dari sebelumnya di triwulan I 2019 sebesar 5,21% turun menjadi 5,10%. Di sisi lain, Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) mengalami defisit terdalam pada periode April 2020 yakni sebesar 99,02. Kondisi ini menandakan daya beli pembudidaya ikan mengalami penurunan drastis selama masa Covid-19 ini.