ERA.id - Banyak para penyintas COVID-19 yang masih mengeluhkan gejala korona atau disebut mengidap long COVID-19 meski sudah dinyatakan sembuh. Mulai dari laporan rambut rontok, hingga masih mengeluhkan masalah kesehatan pada pernapasan.
Hal ini menjadi alasan mengapa seseorang tidak boleh meremehkan penyakit yang disebabkan infeksi virus korona baru tersebut. Dikutip dari The Sun, Kamis (27/8/2020), ini empat gejala yang umumnya dikeluhkan pasien COVID-19 setelah sembuh.
1. Rambut Rontok
Sebuah studi baru-baru ini mengungkapkan bahwa satu dari empat orang yang telah terkena virus Corona telah mengalami kerontokan rambut. Sebuah survei online dilakukan terhadap 1.500 orang yang sembuh dari COVID-19.
Sekitar 27 persen orang pernah mengalami kerontokan rambut. Ini bisa berupa rambut rontok di kulit kepala, atau di bagian tubuh lain seperti alis.
Kondisi yang dikenal dengan telogen effluvium (TE), adalah saat seseorang mengalami kerontokan rambut untuk sementara waktu. Dokter mengatakan bahwa ini biasanya terjadi jika pasien baru-baru ini mengalami situasi stres.
- Bareskrim Polri Periksa 59 Saksi Dalam Kebakaran Kejagung
- Giring Ganesha Mencari Cawapres, Berminat?
- Anies Usul Sepeda Masuk Tol, DPRD DKI: Masyarakat Bawah Tidak Butuh
- Kasus Positif COVID-19 Lebih Banyak Ada di Perkotaan
- Cerita Cynthia Riza Istri Giring saat Betemu Ibu Negara Iriana Jokowi di Toilet Mal
TE terjadi ketika jumlah folikel di kulit kepala berubah. Kasus TE yang parah akan menyebar ke alis dan bagian tubuh lainnya.
2. Insomnia
Insomnia adalah suatu kondisi seseorang kesulitan tidur. All-Party Parliamentary Group (APPG) sebelumnya mendengar bahwa para pengidap COVID-19 pascasembuh mengalami hal ini.
Maret lalu, tidak sedikit orang yang mengalami insomnia karena stres akibat pandemi.
3. Nyeri di dada dan sesak napas
Virus korona adalah infeksi yang menyerang paru-paru sehingga tidak mengherankan jika orang yang terkena korona cenderung merasakan nyeri dada dan sesak napas. Beberapa pasien bahkan telah memakai ventilator sebagai alat bantu napas.
Banyak pasien COVID-19 setelah sembuh masih mengeluhkan gejala ini. Mereka mengalami nyeri dada saat menaiki tangga atau berjalan.
4. Nyeri otot
Pengidap COVID-19 berkepanjangan, dilaporkan sering mengalami masalah ini. Hal ini membuat mereka tidak dapat melakukan hal-hal sederhana seperti bangkit dari kursi tanpa bersusah payah. Peradangan akibat COVID-19 bisa memperburuk kondisi otot.