Namun, kata Yuri, cobaan ini bukan hanya milik umat muslim yang merayakan Idulfitri, tapi juga beban yang harus ditanggung oleh seluruh bangsa Indonesia.
"Ini harus kita tanggung bersama, bukan hanya umat Islam yang merayakannya tapi seluruh bangsa Indonesia juga merasakan situasi yang kita hadapi," ucap Yuri di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (24/5/2020).
Oleh karenanya, kata Yuri, momen Lebaran ini hendaknya bisa memperkuat kebersamaan ini dan bersama-sama fokus menyelesaikan pandemi COVID-19 ini.
Terlebih, sejak wabah COVID-19 masuk ke Indonesia, kata Yuri, sudah banyak saudara-saudara kita yang menderita penyakit COVID-19 ini, bahkan di antaranya ada yang meninggal. Dia menambahkan, sudah cukup banyak juga pengorbanan yang dilakukan semua unsur bangsa ini termasuk petugas kesehatan.
"Oleh karena itu, tidak ada ruang bagi kita untuk mengeluh, saling menyalahkan, kemudian tidak berperan serta secara konstruktif dalam penanganan pandemi ini," kata Yuri.
Yuri mengingatkan, bahwa Indonesia masih akan melalui tahapan-tahapan yang cukup berat ke depannya. Sebab, situasi yang dihadapi saat ini masih jauh dari kata normal.
Karenanya, kata Yuri, sudah saatnya masyarakat merubah cara pikir dan prilaku dari keadaan sebelum adanya pandemi COVID-19 menyerang. Bahkan, menurut dia, seluruh dunia sudah mengakui ini bahwa tidak akan bisa kembali pada kondisi normal seperti dulu lagi.
"Kita harus membuat paradigma baru, kita harus mengubah kebiasaan kita menuju kebiasaan yang baru. Kita harus hidup normal dengan cara baru. Kita tidak boleh mundur setapak pun untuk tidak produktif. Sekali lagi kita tetap harus produktif tetapi aman dari COVID-19," pungkasnya.