Strategi Politik Demokrat dalam Pidato SBY

| 07 Feb 2018 09:34
Strategi Politik Demokrat dalam Pidato SBY
Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (era.id)
Jakarta, era.id - Kemarahan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dipertontonkan kemarin sore memancing berbagai reaksi publik. Beberapa merasa simpati, ikutan marah, beberapa lagi mencemooh sikap SBY yang mereka anggap baper karena kerap melempar reaksi berlebih ke muka publik dalam menanggapi sebuah permasalahan.

Terkait itu, pakar komunikasi politik Universitas Jayabaya, Lely Arriane, menilai SBY berhasil memancing publik bereaksi, sebagaimana tujuannya.

"Paling tidak untuk memantik persepsi publik tentang apa yang diisukan tentang dirinya dalam perdebatan di peradilan e-KTP," tutur Lely saat dihubungi era.id di Jakarta, Rabu (7/2/2018).

Menurut Lely, pidato SBY dapat dilihat sebagai bagian dari strategi politik yang dirancang untuk menyambut kontestasi pemilu, baik pilkada maupun pilpres mendatang.

"ke arah sana pasti ada," kata Lely.

Kemarin, SBY mengklarifikasi perihal namanya yang disebut-sebut terkait dalam kasus e-KTP. Dalam pidatonya, SBY marah dan menduga ada konspirasi besar untuk menggiring opini dia terlibat korupsi e-KTP yang merugikan negara Rp2,3 triliun.

Presiden keenam RI itu pun menyatakan perang dan jihad mencari keadilan.

"This is my war!" seru SBY di hadapan kader dan pengurus Demokrat yang berkumpul di Kantor DPP Demokrat di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat.

Sebelumnya, di hadapan media massa, Firman Wijaya, kuasa hukum terdakwa korupsi e-KTP, Setya Novanto, memberi pernyataan di luar persidangan yang menurut SBY bermuatan fitnah.

Selain itu, nama SBY juga disebut dalam persidangan atas Novanto. Kala itu, Mirwan Amir, politisi Demokrat, dalam kesaksiannya di sidang e-KTP menyebut SBY mengetahui permasalahan di balik proyek e-KTP. Alih-alih menghentikan, SBY malah melanjutkan bermasalah proyek itu.

Merasa dirugikan, SBY pun melaporkan Firman ke Bareskrim Mabes Polri.

"Saya, sebagai warga negara yang menaati hukum, tapi juga ingin mencari keadilan secara resmi. Hari ini, saya laporkan saudara Firman Wijaya, yang saya nilai telah melancarkan fitnah dan mencemarkan nama baik saya, berkaitan dengan permasalahan e-KTP itu. Selebihnya saya serahkan pada penegak hukum dan Allah SWT," tutur SBY.