Saking riuh kicauan soal masa lalunya, tagar #BoikotTVRI pun sempat melambung di platform si burung biru, menyusul kemudian tagar #DirutBokep. Bukan cuma pernah berkarier di majalah dewasa, warganet juga menemukan kicauan lama Iman yang menyebut film porno sebagai pemersatu bangsa.
Sejumlah tokoh pun menyoroti duduknya Iman di kursi Dirut, yang notabene menggantikan posisi Helmi Yahya. Salah satunya Nur Asia, istri mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Disusul kemudian kritik dari Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid yang menilai Dewan Pengawas LPP TVRI keliru karena tak mempertimbangkan ketetapan MPR RI soal etika kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Dewas tidak mempertimbangkan rekam jejak Iman Brotoseno saat memilihnya sebagai Dirut PAW TVRI karena yang bersangkutan pernah menjadi kontributor majalah dewasa Playboy Indonesia," kata Hidayat dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (29/5/2020).
Dia menilai, Dewas TVRI seharusnya menjelaskan hal tersebut secara gamblang, bahkan perlu segera merevisi keputusannya karena patut dipertanyakan mengapa rekam jejak komprehensif calon dirut bisa luput dari perhatian dalam pemilihan. Sebab, Dirut TVRI merupakan jabatan publik yang sangat strategis dan dibiayai oleh APBN.
Politikus PKS itu juga mengingatkan bahwa setiap penyelenggara negara harus tunduk pada TAP MPR RI VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.
"Di dalam TAP MPR itu, salah satu poinnya adalah pentingnya etika sosial dan budaya, yaitu dengan perlu menumbuhkembangkan kembali budaya malu, yakni malu berbuat kesalahan dan semua yang bertentangan dengan moral agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa," ujarnya.
Merasa tak ada yang ditutupi dari masa lalunya, Iman pun buka suara. Meski mengakui pernah mem-posting unggahan soal video porno pemersatu bangsa, Iman mengaku tak pernah tersandung kasus hukum apa pun di masa lalu.
"Sejak awal, saya tidak pernah berbohong kepada publik, di mana semua bisa dilihat dalam jejak digital dan tidak ada kasus pelanggaran hukum di masa lalu," ujar Iman dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/5/2020).
Mantan sutradara ini mengaku akan bertanggung jawab atas apa yang pernah ia tuliskan di sosial media. "Bagi saya, sangat penting untuk menguatkan komitmen saya untuk memperbaiki hal-hal yang buruk di masa lalu dan memulai tahap baru. Saya berdoa dan memohon rida Allah untuk senantiasa mampu mengemban beban amanah melalui jabatan Direktur Utama LPP TVRI," imbuh Iman.
Terkait dengan keterlibatannya sebagai wartawan lepas majalah dewasa Playboy, Iman menegaskan tak pernah tak pernah mengulas tentang pornografi. Malahan, tulisan dan fotonya justru mengulas soal wisata.
Dia juga meluruskan bahwa isi majalah Playboy yang beredar di Indonesia, memiliki konten yang jauh berbeda dengan majalah Playboy edisi luar negeri. Edisi luar negeri, kata Iman, lebih banyak mengulas soal tokoh nasional dibanding muatan pornografi.