Takut Naik Ojek Saat New Normal? Naik Bajaj Aja

| 03 Jun 2020 09:17
Takut Naik Ojek Saat New Normal? Naik Bajaj Aja
Bajaj (Pixabay)
Jakarta, era.id - Pemerintah berencana untuk menata atau merancang kembali angkutan alternatif yang bisa menggantikan peran ojek yang mampu menyediakan ruang dan jarak antara pengemudi dan penumpangnya, bahkan sangat memungkinkan dipasang sekat pemisah secara permanen, sehingga masing-masing pihak dapat merasa terjaga kesehatannya. 

Sebenarnya tidaklah sulit untuk merancang moda angkutan tersebut karena pada saat ini kendaraan yang penulis maksudkan sudah eksis di beberapa kota di Indonesia, yang terbanyak ada di Jakarta, yaitu kendaraan roda tiga yang populer disebut bajaj.

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menilai, bajaj bisa menjadi solusi untuk mengangkut penumpang di masa pandemi COVID-19. 

"Pada kendaraan bajaj sangat mudah dipasang sekat permanen, sehingga tercipta jarak sosial (social distancing) karena terpisahnya antara ruang penumpang dan ruang pengemudi," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima Rabu (3/6/2020). 

Memang diakui, operasional bajaj saat ini memiliki kelemahan yakni jumlah armada yang masih terbatas tidak sebanyak jumlah sepeda motor. Kemudian, adanya pembatasan wilayah operasi membuat angkutan ini tidak seleluasa pergerakan ojek. Sedangkan keunggulan bajaj mampu mengangkut penumpang sekaligus barang, memiliki kabin yang menjadikan pengemudi dan penumpang terlindung dari cuaca panas maupun hujan. 

"Guna lebih mempopulerkan bajaj, Pemerintah dapat menghilangkan pembatasan wilayah operasi, sehingga menjadi leluasa layaknya sepeda motor. Pada setiap kendaraan bajaj, setelah dipasangi sekat permanen, dapat pula diwajibkan dipasangi meteran penghitung ongkos (argometer), metode pembayaran non tunai, bahkan dapat pula diterapkan system pemesanan secara daring," usul Djoko. 

Hal tersebut, lanjutnya, tidaklah sulit untuk diterapkan. Dalam hal ini, pemerintah bisa merangkul perusahaan penyedia/produsen kendaraan, Organisasi Angkutan Darat (Organda), kalangan perbankan, sekaligus perusahaan penyedia aplikasi sistem pemesanan daring.

Tentangan yang akan muncul kemungkinan besar datang dari pihak penyelenggara ojek saat ini. Namun hal itu tentunya masih sangat bisa diatasi yaitu dengan pemberian kesempatan kepada mereka untuk melakukan konversi dari sepeda motor ke bajaj.

"Pemerintah juga perlu membentuk Tim yang terdiri dari berbagai Kementerian dan Lembaga dengan syarat yang ketat untuk tidak saling mengambil keuntungan sektoral, sehingga dengan niat baik dalam rangka menerapkan angkutan yang sehat dan manusiawi serta modern dapat terwujud," ucapnya.

 

Tags : new normal
Rekomendasi