Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan per Jumat (5/6), pukul 22.50 WIB, kerusakan rumah terjadi di 6 kecamatan, yakni Kecamatan Morotai Selatan, Morotai Timur, Morotai Utara, Morotai Jaya, Morotai Selatan Barat dan Pulau Rao.
"Total rumah rusak berjumlah 128 unit, dengan rincian 99 unit rumah rusak ringan (RR), 18 unit rumah rusak sedang (RS) dan 11 unit rumah rusak berat (RB)," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, Jumat (5/6/2020).
BPBD Kabupaten Kepulauan Morotai mencatat tidak ada korban jiwa akibat gempa yang terjadi pada pukul 15.49 WIB. BPBD setempat melaporkan pascagempa terjadi evakuasi warga. Masih terdapat masyarakat yang bertahan di dataran ketinggian atau di rumah saudara karena trauma.
"Sesaat setelah gempa, Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Kepulauan Morotai dan instansi terkait melakukan penanganan darurat, seperti memastikan pertolongan korban dan pendataan kerusakan. Saat ini masih terus dilakukan pendataan di lapangan," sambung Jati.
BMKG mengkoreksi parameter gempa yang sebelumnya berkekuatan M7,1 menjadi M6,8. Gempa yang terjadi pada kedalaman 111 km berada pada 99 km arah utara Kota Daruba, Pulau Morotai, Maluku Utara.
Guncangan gempa tersebut dirasakan sedang oleh warga Kota Ternate selama 2-3 detik di Kota Ternate, sedangkan mereka di Kabupaten Halmahera Barat lemah selama 2-3 detik. BNPB terus memonitor perkembangan pascagempa dan melakukan koordinasi dengan BPBD setempat dalan penanganan darurat.