Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang meninjau ke lokasi pengungsian di kawasan Jakarta Timur itu mengatakan kawasan Bidara Cina sempat terendam air hingga tiga meter.
"Sekarang sudah menurun tapi belum tuntas. Tempat itu masih mungkin sekitar satu meter yang di ujungnya. Yang terdampak lebih dari 2700 jiwa, yang mengungsi ada 553," kata Anies di Rumah Duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara, Rabu (7/2/2018).
Menurut Anies, pihaknya telah menurunkan petugas untuk menangani kebutuhan pengungsi. Kebutuhan yang telah disalurkan terkait makanan, kesehatan dan pelayanan medis. "Secara umum, kebutuhannya sama," ujar Anies.
Hujan deras di wilayah Jabodetabek menyebabkan tinggi muka air di wilayah hulu Sungai Ciliwung di daerah Bogor meningkat. Dampaknya, tinggi muka air Bendung Katulampa merangkak dengan cepat, bahkan sempat dinyatakan siaga I.
Imbasnya, ribuan orang mengungsi. Pemprov DKI mencatat, hingga pukul 06.00 WIB Selasa (6/2) lalu, sebanyak 6.532 orang dari Jakarta Timur dan Jakarta Selatan mengungsi.
Dua wilayah itu paling terdampak banjir paling parah. Di Jakarta Timur, 2.632 orang mengungsi. Angka tersebut jauh lebih kecil dibanding jumlah pengungsi di Jakarta Selatan yang mencapai 3.900 orang.
Sebelumnya, hujan berintensitas tinggi dan kiriman air dari wilayah Bogor membuat Anies melakukan sejumlah antisipasi. Mewaspadai debit air yang terlalu besar, sejumlah pintu air di Jakarta dibuka.
Salah satunya Pintu Air Manggarai yang terdiri dari dua bangunan, yaitu Pintu Air Ciliwung Lama dan Pintu Air Banjir Kanal Barat. Keduanya dibuka. Bila posisi ketinggian air meningkat, maka pintu air akan dibuka lebih tinggi lagi.