UMKM Jabar Ditargetkan Produksi 2 Juta Masker Kain

| 07 Jun 2020 12:50
UMKM Jabar Ditargetkan Produksi 2 Juta Masker Kain
Masker kain (Instagram/@anna_kawungbatik)
Bandung, era.id – Sekitar 200 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Barat (Jabar) ditargetkan bisa memproduksi 2 juta masker kain untuk didistribusikan kepada masyarakat Jabar. Setiap UMKM diharapkan bisa memproduksi 10.000 masker kain.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jabar, Kusmana Hartadji bilang, pandemi COVID-19 memukul ribuan UMKM di Jabar. Di sisi lain, daya beli masyarakat membuat roda produksi UMKM terhambat.

Produksi masker diharapkan bisa membantu UMKM untuk tetap produktif di tengah pandemi. "Pemda Provinsi Jabar menyerap produk-produk masker kain dari UMKM, supaya mereka kembali bergerak. Kita fasilitasi mereka untuk membuat masker kain yang akan kita distribusikan kepada masyarakat," kata Kusmana di Bandung belum lama ini.

Menurut Kusmana, langkah pertama Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jabar adalah menginventariasi UMKM yang memproduksi alat perlindungan diri (APD). Ada sekitar 800 UMKM di Jabar membuat APD, mulai dari masker, sarung tangan, dan baju hazmat. Setelah itu, kata ia, pihaknya menentukan spesifikasi yang mesti dipenuhi UMKM.

"Ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi UMKM, seperti izin usaha. Kami menemukan beberapa kendala, seperti UMKM yang kekurangan modal, di awal produksi atau tengah produksi. Kami bayar sebagian (dari total) lebih dulu, supaya mereka dapat bergerak," ucapnya.

Kusmana menyatakan, pemanfaatan platform digital dilakukan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jabar, supaya UMKM dapat menjangkau pasar yang luas. Saat ini, kata ia, sudah ada 20 % dari 4,6 juta UMKM di Jabar telah mengakses platform digital dalam melakukan transaksi.

Selain dapat memperluas pasar UMKM di Jabar, platform digital mampu mengurangi risiko penyebaran COVID-19. Sebab, transaksi jual-beli tidak dilakukan secara tatap muka. Meski begitu, menurut Kusmana, ada beberapa UMKM terkendala koneksi internet.

"Banyak UMKM yang memanfaatkan penjualan secara digital, seperti sosial media. Peningkatan penghasilan menyentuh 20-30 persen setelah UMKM tersebut memanfaatkan platform digital," katanya.

Selain itu, UMKM juga akan mendapat restrukturisasi kredit seperti penundaan cicilan dan subsidi pembayaran bunga kredit. Ia menyebut, perbankan yang berada di naungan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) seperti Bank BJB telah melakukan relaksasi tersebut.

“Kami juga sedang merintis badan layanan umum atau UPTD untuk menyalurkan dana bergulir untuk UMKM terdampak COVID-19 akan kembali berproduksi," imbuhnya.

Tags : pilkada jabar
Rekomendasi