Ikut Kartu Prakerja Bukan Berarti 'Auto' Dapat Kerja

| 09 Jun 2020 11:37
Ikut Kartu Prakerja Bukan Berarti 'Auto' Dapat Kerja
Ilustrasi (Pixabay)
Jakarta, era.id - Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) melakukan survei terhadap penerima manfaat Kartu Prakerja. Hasilnya sebanyak 42,6 persen atau 2.034 respon peserta Kartu Prakarja adalah mereka yang tak memiliki pekerjaan karena terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau di rumahkan karena dampak dari pandemi COVID-19.

Survei dilakukan kepada sekitar 12.000 peserta secara acak dari gelombang I hingga III Kartu Prakerja, sejak 19 Mei- 1 Juni 2020. Hasil menunjukan bahwa sebagian besar peserta menggunakan insentif Program Kartu Prakerja sebesar Rpp600.000 yang dibagikan untuk membeli kebutuhan sehari-hari.

Menanggapi hasil survei, Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja mengakui program Kartu Prakerja juga tidak memberikan jaminan peserta mendapatkan pekerjaan setelah mengikuti pelatihan.

"Fungsi dari kami untuk melakukan link and match, bukan di placement tapi dari sisi pelatihannya. Kalau kita bicara jaminan, sebetulnya tidak ada jaminan, dalam perpres pun tidak ada jaminan, bahkan seorang yang lulus dari S-1 UI pun tidak ada jaminan, apalagi pelatihan prakerja yang katakanlah 10 jam," ujar Panji dalam acara webiner Kartu Prakerja, Senin (8/6/2020).

Panji menegaskan, bahwa program Kartu Prakerja berusaha memastikan bahwa pelatihan yang diberikan meningkatkan kompetensi yang dibutuhkan pasar kerja saat ini.

Dengan kompetensi yang dimiliki, peserta Kartu Prakerja diharapkan bukan hanya bisa menjadi pekerja yang andal dan ahli, tapi bisa menjadi pengusaha sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.

Sementara itu, ekonom TNP2K Elan Satriawan mengatakan, dampak efektivitas program kartu prakerja pada saat ini dengan ukuran perolehan pekerjaan tidak bisa dilihat begitu saja. Sebab, perlu dilihat juga situasi perekonomian yang ada saat pandemi seperti sekarang ini dengan kondisi perekonomian sebelum adanya pandemi.

Oleh karenanya, program Kartu Prakerja harus bisa meningkatkan kemampuan para peserta agar bisa menjawab kebutuhan pasar.

"Itu yang bisa untuk menyediakan trainingnya di program ini agar peserta ini bisa menyesuaikan dengan skill yang dibutuhkan di pasar," kata Elan.

 

Rekomendasi