Kasus Positif COVID-19 Masih Tinggi, Ini Strategi yang Dilakukan Pemerintah

| 27 Jun 2020 17:42
Kasus Positif COVID-19 Masih Tinggi, Ini Strategi yang Dilakukan Pemerintah
Juru Bicara Pemerintah khusus penanganan COVID-19 Achmad Yurianto. (Dok. BNPB)
Jakarta, era.id - Selama sepekan ini, pemerintah Indonesia terus menjalin koordinasi dengan dinas kesehatan provinsi maupun kabupaten dan kota yang jumlah kasus positif COVID-19 masih tinggi. 

Juru Bicara Pemerintah khusus penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan, daerah-daerah tersebut harus melakukan intervensi yang lebih cepat lagi terhadap penyebaran virus ini.

"Bukan hanya terkait banyaknya kasus, tapi terkait tingginya jumlah kasus per 100 ribu orang yang kemudian bisa direpresentasikan sebagai risiko ancaman tertular di beberapa daerah masih tinggi," ujar Yuri di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (27/6/2020).

Yuri menyebutkan, berdasarkan data kinerja kesehatan yang dihimpun dari data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 per hari ini, tercatat adanya penambahan kasus positif sebanyak 1.385 orang.

"Penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 1.385 orang sehingga totalnya 52.812 orang," kata Yuri.

Jumlah tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan dari 21.580 spesimen. Sehingga total spesimen yang sudah diperiksa hingga hari ini adalah 753.370 spesimen.

Yuri mengatakan, ada beberapa daerah dengan jumlah kasus positif tinggi, seperti Jawa Timur dengan penambahan kasus sebanyak 277 kasus baru dan 190 sembuh. Kemudian DKI Jakarta melaporkan 203 kasus dan 68 sembuh.

Kemudian, Jawa Tengah 197 kasus baru dan 22 sembuh, Sulawesi 146 kasus baru dan 41 kasus sembuh. Kemudian Bali 106 kasus dan 21 sembuh.

"Hari ini ada 18 provinsi yang melaporkan penambahan kasus di bawah 10. Namun, ada 4 provinsi yang hari melaporkan tidak ada penambahan kasus sama sekali," kata Yuri.

Yuri menambahkan, ada juga daerah yang melaporkan kasus sembuh lebih banyak dibandingkan dengan kasus baru yang dilaporkan. Di antaranya adalah Kalimantan Selatan dari 53 kasus baru yang dilaporkan, 93 kasus sembuh.

Kemudian Maluku dari 14 kasus baru, 22 sembuh. Kalimantan Barat 8 kasus baru dan 10 sembuh. Sumatera Barat 2 kasus baru dan 10 sembuh.

"Total sembuh yang kita catat hari ini adalah 576 orang. Sehingga totalnya menjadi 21.909 orang telah 448 kabupaten kota terdampak di 34 provinsi," papar Yuri.

Kemudian, kata Yuri, untuk kasus orang dalam pemantauan (ODP) yang saat ini masih masih dilakukan pemantauan adalah 40.541 orang. Sedangkan PDP sebanyak 13.522 orang.

Yuri kembali mengingatkan, bahwa sumber penularan virus korona adalah orang yang sakit, terinfeksi, dan berpotensi menularkan virus kepada orang lain. Namun, tidak melakukan isolasi secara baik.

Selain itu, banyak orang yang masih enggan menggunakan masker dan diperparah dengan orang di sekitar mereka yang tak menjalankan protokol kesehatan.

"Ini beberapa kendala yang kami dapatkan. Oleh karena itu, kembali lagi permasalahan pemutusan rantai penularan ini adalah masalah yang ada di tengah masyarakat," pungkasnya.

Rekomendasi