Bisnis makanan ini tertekan pandemi virus corona yang membuat utangnya membengkak hampir 14 triliun rupiah lebih.
Apalagi, biaya operasional, biaya tenaga kerja, dan bahan makanan yang harus ditanggung perusahaan juga ikut naik.
Lewat laman resminya, pekerja mereka mencapai 40 ribu orang di 27 negara bagian di AS. Walau begitu, NPC International tetap beroperasi di tengah pengajuan pailit tersebut.
"Kami mendukung tingkat investasi yang lebih besar untuk NPC, dan memperkuat kesehatan keuangan dan kinerjanya untuk jangka panjang," tutur juru bicara Pizza Hut.
Mengutip CNN kemarin, Kamis (2/7), manajemen Pizza Hut mendukung NPC termasuk upaya dalam mengurangi beban utangnya.
Meskipun bangkrut, Pizza Hut yang dimiliki oleh Yum! Brands, menunjukkan penjualan yang membaik setelah jeblok pada Maret lalu.
"Kami akan mengevaluasi dan mengoptimalkan portofolio restoran kami, sehingga kami ada di posisi terbaik untuk memenuhi kebutuhan konsumen," terang CEO NPC divisi Pizza Hut, Jon Weber.
Sementara, untuk waralaba merek Wendy's, juru bicara Wendy's mengaku restoran-restoran yang dipegang oleh NPC memiliki kinerja yang baik.
"Pewaralaba pun tetap mematuhi kewajiban keuangan mereka," jelas manajemen.