"Kereta sudah jalan seperti biasa kemudian jalan ditutup police line," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, Jumat (9/2/2018).
Kepolisian juga tengah memeriksa sejumlah saksi mata dalam musibah yang menyebabkan satu orang meninggal dunia, guna menggali informasi kronologi longsor.
"Enam orang kita periksa, dari masyarakat, KAI, dan PT Waskita juga ada. Kita masih tunggu dari Labfor (laboraturium forensik), sudah olah TKP dari Inafis, juga penyidik polres," lanjutnya.
Dinding terowongan Perimeter Selatan ambrol pada Senin (5/2) lalu, sekitar pukul 18.00 WIB. Akibat insiden tersebut dua sejawat yakni Dianti Diah Ayu Cahyani Putri (24), dan Mukhmainna Syamsuddin (24), yang melintas dengan satu mobil tertimbun tanah dan beton material terowongan.
Keduanya merupakan karyawan Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia, Bandara Soekarno-Hatta.
Mereka diselamatkan dari timbunan tanah dan beton di lokasi, namun Putri dinyatakan meninggal dunia akibat patah tulang, traumatic di leher, hingga napas dan detak jantung yang tidak stabil. Sedangkan rekannya, Mukhmainna, dinyatakan selamat dan dirawat di Rumah Sakit Siloam di Tangerang.
Hingga saat ini, polisi belum merilis hasil resmi terkait penyebab longsor, termasuk mencari kemungkinan adanya kelalaian manusia dalam inseden tersebut.
.jpeg)
