Tim Editor
"Jangan ikut-ikut kalau ada negara yang tutup, terus kita ikut blokir juga, ada negara yang buka kita ikut buka juga. Kita menentukan sesuai dengan arah kebijakan negara Indonesia," kata Johnny dikutip dari Antaranews, Rabu (15/7/2020).
Menurutnya, TikTok dapat beroperasi selama mematuhi undang-undang dan aturan. Bila tak mengikuti aturan yang ada maka akan menjadi masalah.
"Di Indonesia ini semua penyelenggara sistem elektronik, semua aplikasi, kami ingatkan dan kami dorong terus untuk memanfaatkannya dengan memperhatikan dan sesuai dengan undang-undang yang ada," ujar Menteri Johnny.
Baca juga: AS Bukan Rumah yang Nyaman Bagi TikTok-ers
Sebelumnya, India memblokir 59 aplikasi seluler asal China sejak mengalami sengketa perbatasan dengan China sejak awal Juni. Mengikuti jejak India, Amerika Serikat yang juga perang dagang dengan China mempertimbangkan pelarangan TikTok.
Lalu perusahaan perbankan asal Amerika Serikat, Wells Fargo, menginstruksikan karyawannya menghapus aplikasi TikTok karena isu soal privasi. Amazon pun sempat melakukan hal serupa. Tapi kebijakan tersebut dianulir.
