Kepala Dinas Bina Marga DKI Yusmada Faisal menjelaskan, garis mirip retakan itu merupakan celah dari dua struktur jembatan box girder. Menurutnya, setiap dua struktur jembatan box girder harus memiliki celah, jika tidak makan akan terjadi benturan.
"Celah ini dalam istilah teknisnya namanya dilatasi. Dilatasi dilengkapi material expansion joint," kata dia kepada era.id, Sabtu (10/2/2018).
Kendati demikian, untuk menghindari kecemasan pengguna jalan pihaknya akan merapikan celah tersebut. "Sabar saja, yang jelas aman. Mohon warga tidak khawatir," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, jalur transjakarta Koridor 13 rute Tendean-Ciledug yang berada tepat di depan Lapangan Lepin, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, nampak retak. Padahal, jalur ini belum genap beroperasi setahun sejak diresmikan pada 16 Agustus 2017 lalu.
Koridor 13 tampak atas. (Suriaman/era.id)
Pantauan era.id di lokasi, panjang jalur Koridor 13 yang retak sekitar 20-30 meter. Kedalaman retakan bervariasi, terlihat jelas dari bawah koridor layang tersebut. Meski nampak retak, aktivitas di kawasan ini masih berjalan normal. Seorang pedagang kaki lima di kawasan tersebut, Rizal (15), mengaku tahu jalur tersebut retak pada 4 Januari 2018.
"Retaknya sih udah dari 4 Januari. Waktu itu saya baru pulang dari kampung di Cirebon. Langsung lihat ini udah retak aja," kata dia kepada era.id, Sabtu (10/2/2018).
Koridor 13 adalah jalur layang khusus bus yang pertama di Jakarta. Dengan Koridor 13, waktu tempuh dari Ciledug ke Tendean kurang lebih 30 menit. Koridor 13 diminati warga karena terhubung dengan koridor lain, yakni Koridor 1 (Blok M- Kota) dan Koridor 9 (Pinangranti-Pluit).
Daya angkut transjakarta Koridor 13 kini rata-rata 9.000 penumpang setiap hari.
.jpg)
