SBY menuturkan, selain melalui WhatsApp Group, saat ini beredar akun Twitter mengatasnamakan dirinya. Kedua muara komunikasi sosial itu memuat ujaran kebencian. Dia mengakui hal itu sama seperti yang dialaminya ketika tahun 2017.
"Saudara-saudara saat ini beredar akun Twitter saya yang dipalsukan. Dulu pernah terjadi pada tahun 2017, dipalsukan dan isinya tidak bagus. Seolah-olah saya menyerang Presiden Jokowi dan juga menyerang Ibu Megawati. Bahasanya pun tidak baik. Bukan seperti itu karakter dan kepribadian saya," ucap SBY dalam video berdurasi 1 menit 4 detik, di akun resmi Twitternya.
Dalam video itu juga, SBY memperlihatkan secarik kertas berisi capturean akun Twitter yang diklaimnya palsu. "Saya tidak akan tinggal diam @jokowi saya akan bongkar siapa anda dan megawati sesungguhnya."
SBY berharap pihak berwajib mengungkap sosok di balik ujaran kebencian berbau fitnah yang dilakukan dua akun komunikasi sosial tersebut. "Saya berharap saudara-saudara saya kalau menjumpai seperti ini tolong beritahu saya. Karena jelas itu palsu. Dan saya berharap juga pihak berwajib menertibkan hal-hal seperti ini, karena ini boleh dikatakan pembusukan terhadap saya dan mengadu domba," ujar SBY.