DKI-BMKG Teken MoU Hadapi Gempa

| 12 Feb 2018 17:43
DKI-BMKG Teken MoU Hadapi Gempa
Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno (Leo/era.id)
Jakarta, era.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno telah membuat Memorandum Of Understanding (MOU) dengan BMKG soal menghadapi gempa. 

"Ada sekitar 20 detik yang kita sebut sebagai golden period dari indikasi awal sampai gempa itu sampai sini kalau jaraknya itu 200 km. Nah kita bagaimana memastikan dalam 20 detik bisa menjalankan SOP seperti kegiatan-kegiatan latihan drill kalau ada gempa," kata Sandi di Gedung G, Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (12/2/2018). 

Sandi, merujuk pada keterangan BMKG, mengakui iklim dan cuaca di Jakarta sulit ditebak. "BMKG memberikan paparan bahwa kita harus meningkatkan kewaspadaan karena cuaca iklim dan gempa yang terprediksi ini kita harus benar-benar waspada," ujar Sandi. 

"Ini (Jakarta) kita ada di wilyah yang sangat sering terjadi gempa, kita harus lebih waspada dan siaga," lanjut Sandi. 

Kendati telah membangun MoU dengan BMKG mengenai langkah dalam mengantisipasi gempa, DKI belum memiliki SOP yang jelas dalam menghadapi gempa. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI, Jupan Royter mengakui pihaknya terlalu fokus dalam menghadapi bencana banjir dan kebakaran. Sedangkan untuk gempa masih kurang perhatian. Rencananya BPBD akan menindaklanjuti audiensi dengan BMKG terkait SOP dalam menghadapi gempa. 

"Kita kan dari kemarin fokusnya masalah banjir dan kebakaran untuk peristiwa kemarin (gempa) kita belum antisipasi," ungkap Jupan

"(SOP) kita belum, itu nanti yang kita mau bicarakan dengan BMKG," sambungnya.

Jakarta sejatinya bukan steril dari bencana gempa. Ratusan tahun silam tahun 1699, sebelum berganti Jakarta, Batavia dihantam gempa 7 MMI (Modified Mercalli Intensify). MMI adalah salah satu satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Jika dikonversi pada satuan Magnitude Momen, sekitar 8-9. Saat itu sudah pasti belumlah ada gedung-gedung pencakar langit. Jumlah penduduknya pun tentu tidaklah sepadat sekarang. Tapi kerusakan yang ditimbulkan cukup parah.

Data BPBD Jakarta terakhir menyebutkan, selama kurun waktu November hingga Desember 2017, ibu kota mengalami 118 bencana. Klasifikasi meliputi 48 kejadian kebakaran, 50 pohon tumbang, 11 banjir, dua tanah longsor dan tujuh kejadian luar biasa.

Tags : gempa
Rekomendasi