Operasi Lancar, Kondisi Mata Novel Membaik
Operasi Lancar, Kondisi Mata Novel Membaik

Operasi Lancar, Kondisi Mata Novel Membaik

By Nanda Febrianto | 13 Feb 2018 17:09
Jakarta, era.id - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, baru saja menjalani operasi mata lanjutan. Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengungkapkan kondisi Novel kini lebih baik dari sebelumnya. 

Novel saat ini masih menjalani pemulihan pascaoperasi yang ditangani dokter ahli dari Inggris di Singapura, Senin (12/2). "Secara umum, dokter menyampaikan hasil operasi kemarin baik," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah melalui pesan singkat, Selasa (13/2/2018).

Febri menjelaskan, operasi dilakukan dengan cara memindahkan selaput gusi yang telah ditanam di mata sebelumnya. Implan pada selaput yang menutupi area tengah mata yang tumbuh tak sempurna itu kemudian ikut diganti untuk menjaga saluran glaukoma. 

Mantan aktivis Indonesian Corruption Watch (ICW) itu menambahkan, dokter selanjutnya melakukan pemeriksaa mendalam di bagian mata. Hasilnya, kedua mata Novel dalam keadaan baik. Kata Febri, Novel akan menjalani kontrol rutin mulai besok, hingga satu pekan ke depan.

"Suplai darah ke jaringan mukosa (mata) baik. Diharapkan jaringan dapat tumbuh dengan baik," kata Febri. Diberikan tambahan obat minum antibiotik selain tetes mata," sambungnya.

Penyidik senior KPK Novel Baswedan setelah menjalani operasi mata lanjutan. (Ist)

Novel Baswedan menjadi korban teror penyiraman air keras usai menunaikan salat subuh di masjid dekat rumahnya, di Jalan Deposito RT3 RW10, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Untuk menyembuhkan luka di mata kirinya, Novel melakukan perawatan di Singapore General Hospital.

KPK berharap pelaku penyiraman terhadap Novel segera ditangkap dan menjalani proses hukum. Kepolisian bertindak dengan merilis gambar sketsa dua pelaku penyiraman air keras terhadap Novel pada Jumat (24/11).

Menurut Kapolda Metro Jaya, Irjen Idham Aziz, dua pelaku itu berjenis kelamin laki-laki dengan ciri-ciri berambut panjang, dan pelaku lainnya berambut pendek. Kala itu, polisi juga membuka hotline bagi masyarakat yang mengetahui informasi terkait pelaku. Namun, hingga kini pelaku penyiraman air keras ke penyidik lembaga antikorupsi itu masih menjadi tanda tanya.

Rekomendasi
Tutup