Menarik jika menyimak pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Dia malah menyebut ada patahan ditemukan di wilayah Jatinegara dan Berlan, Matraman, Jakarta Timur. Patahan itu kata Sandi dapat menimbulkan gempa.
Risikonya, sambung Sandi, guncangan gempa dapat menggoyang konstruksi dan gedung-gedung di atas patahan itu. Antisipasinya, Sandi sudah memberdayakan Sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk bersiap.
Kabar yang menimbulkan banyak pertanyaan itu disambut Kepala Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Jaya Murjaya. Dia menegaskan, tidak ada patahan dan sumber gempa di Jakarta.
"Tidak ada kegempaan yang sumbernya di Jakarta. Jadi kami (BMKG) tidak percaya ada patahan aktif di Jakarta," kata Jaya kepada era.id, Selasa (13/2/2018).
Bantahan Jaya kemudian menyasar rumor jalan di Kampung Berlan retak karena gempa. Menurut Jaya, tidak mungkin ada retakan di permukaan namun guncangannya tidak dirasakan. Bila bersumber dari patahan aktif maka pusat gempa jauh di dasar bumi, guncangannya pun besar.
"Kalau retakan di permukaan, kalau ada pun berkilo-kilo meter dalamnya," urainya.
Jaya kemudian mengimbau warga untuk tetap tenang. BMKG tidak diam, terus mengkaji sumber gempa di ibu kota dari data lawas. Sejauh ini kemungkinan ada gempa sejak 1600-an hingga 1800 terus digali BMKG. Namun, hasilnya perlu waktu mengingat pelacakan data gempa lawas tak semudah yang dibayangkan.
"Kami ini sedang meneliti data-data sejarah kegempaan di Jakarta. Karena data gempa kita kan kecil, sedikit," imbuhnya.
Diketahui, Sandi sempat mengadakan pertemuan dengan Jaya Murjaya serta sejumlah pihak BMKG belum lama ini. Pertemuan itu berisi klarifikasi tentang isu gempa sunda megathrust yang dapat mencapai 9 magnitudo moment (mw). Jika itu terjadi, ancaman guncangan hebat akan mampir di Jakarta.
Dalam pertemuan itu, Jaya menyebutkan gempa raksasa megathrust tidak akan muncul di Jakarta. Dia menekankan, lokasi prediksi lahirnya gempa megathrust di Selat Sunda, Selatan Jawa atau daerah subduksi di luar ibu kota.
"Sumbernya jauh dan jauh. Termasuk gempa-gempa tahun 1699, 1800-an, terus 1997 sumbernya jauh di selatan sana. Yang kemarin juga sumbernya di Lebak, Banten sana," tandasnya.