KPK: Jangan Terjebak Buku Hitam Novanto
KPK: Jangan Terjebak Buku Hitam Novanto

KPK: Jangan Terjebak Buku Hitam Novanto

By akuntono | 14 Feb 2018 08:35
Jakarta, era.id - Buku milik terdakwa kasus korupsi proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP), Setya Novanto, yang terbuka sebelum persidangan mengundang banyak spekulasi. Pasalnya, dalam buku hitam tersebut terdapat dua nama yang ditulis mantan Ketua DPR itu.

Namun terkait dua nama yang ditulis Novanto dalam bukunya, Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyatakan informasinya belum kuat secara hukum. Dia berharap publik tidak terjebak pada tulisan dalam buku yang belum disampaikan dalam persidangan.

“Jangan sampai terjebak dengan istilah buku hitam. Kalau itu hanya ditulis dalam buku tersebut, tentunya tidak akan memiliki kekuatan hukum yang tetap,” kata Febri, di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa, (13/2/2018).

Febri menilai, akan lain ceritanya bila Novanto menyampaikan nama-nama yang dia tulis dalam bukunya pada saat persidangan. Menurut Febri, KPK pasti akan memperdalam informasi tersebut

“Ketika itu disampaikan dalam proses persidangan, proses pro justicia, tentu kami akan melakukan kroscek dan melihat kesesuaian bukti-bukti yang lain,” ucap Febri.

Buku Setya Novanto (Tsa Tsia/era.id)

Buku milik Novanto sempat terbuka saat dikeluarkan dari tas hitamnya. Tampak dalam buku tersebut beberapa tulisan Novanto termasuk nama bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin dan nama Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas yang menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI. 

Ada juga tulisan ‘JUSTICE COLLABORATOR’ dengan tinta hitam dan ada juga tanda seru berwarna merah di samping tulisan tersebut. Namun saat ditanya terkait buku dan tulisan tersebut, Novanto hanya tersenyum lebar.

Terkait munculnya nama Ibas dalam buku Novanto, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan putranya itu tak terlibat kasus e-KTP. Menurut dia, Ibas sudah sering menjadi sasaran fitnah termasuk dalam kasus tersebut.

"Kemarin, Setya Novanto seperti memamerkan buku catatannya, juga aneh, pura-pura tidak disengaja. Lalu diberitakan media, diperbincangkan secara luas, itulah esensi dari apa yang dituduhkan kepada saya berkaitan dengan kasus e-KTP," ungkap SBY, Selasa (6/2) lalu.

Rekomendasi
Tutup