Golkar: KAMI Hanya 'Panggung' Politik 'Berbungkus' Gerakan Moral

| 18 Aug 2020 14:26
Golkar: KAMI Hanya 'Panggung' Politik 'Berbungkus' Gerakan Moral
Ace Hasan Syadzily (Dok. Instagram Ace.hasan.syadzily)

ERA.id - Ketua DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily menanggapi deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Ia menyebutnya sebagai panggung poitik berbungkus gerakan moral.

"Sayang sekali jika situasi pandemi saat ini, yang seharusnya kita bersatu-padu menghadapi COVID-19, ada sebagian elit bangsa ini memanfaatkannya sebagai panggung politik berbungkus gerakan moral, karena tokoh-tokoh yang terlibat dalam gerakan ini merupakan tokoh-tokoh politik," kata Ace saat dihubungi, Selasa (18/8/2020).

Ia menambahkan dalam sistem demokrasi dan konstitusi, setiap orang berhak berkumpul dan menyuarakan pendapatnya. Tapi harus dipahami saat ini situasinya sedang menghadapi pandemi COVID-19. Model deklarasi dengan mengumpulkan orang banyak atau massa, mengabaikan protokol kesehatan karena sulit dihindari untuk tidak menjaga jarak, bukan saja telah menyalahi aturan, tetapi sungguh tidak menunjukan keteladanan bagi rakyat yang diatasnamakannya.

"Sebagai sebuah gerakan penyelamatan, pertanyaannya, apanya yang perlu diselamatkan? Sejauh ini, pemerintahan Jokowi ini merupakan produk dari mekanisme demokrasi yang telah sejalan dengan konsitusi kita dan hasil dari pemerintahan rakyat Indonesia," kata Ace.

Menurutnya, jika ada hal yang memang perlu diluruskan maka tentu bisa ditempuh melalui mekanisme yang telah diatur dalam konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang ada. Justru saat yang paling tepat sekarang ini dengan bersatu padu, bergotong royong dan membangun solidaritas bersama melawan COVID-19.

"Seharusnya, sebagaimana kata Presiden Jokowi, krisis pandemi COVID-19 ini kita jadikan sebagai momentum bagi transformasi Indonesia untuk melalukan lompatan besar menuju Indonesia maju," ujar Ace.

Menurutnya, rakyat saja saat ini yang biasanya merayakan kemeriahan HUT Kemerdekaan RI dengan berkumpul dan mengadakan berbagai kegiatan, malah menahan diri untuk tidak menggelarnya. "Mereka sangat menyadari bahwa saat ini dihindari untuk mengadakan kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan yang berakibat pada penularan COVID-19," kata Ace.

Rekomendasi