Salah satunya Uban. Pria berusia 56 tahun itu rela libur sebagai pemulung demi memperoleh angpao di Vihara Dharma Bhakti, Jalan Kemenangan III, Glodok, Tamansari, Jakarta Barat. Rumahnya di Jembatan Lima kosong sejak semalam. Dia memilih menginap beralaskan terpal cokelat di vihara bersama warga lainnya.
"Kebetulan kan lagi Imlek. Saya sudah dari kemarin, jam 10 pagi. Tidurnya di sini aja," ujar Uban menunjukan alas tidurnya di Vihara Dharma Bhakti, Jumat (16/2/2018).
Tahun Baru Cina di Vihara Dharma Bhakti, Jalan Kemenangan III, Glodok, Tamansari, Jakarta Barat. (era.id)
Demi lembaran uang, Uban memboyong tiga cucunya yang masih kecil ke vihara. Harapannya satu demi satu lemparan amplop dikepal cucunya. Padahal, Jakarta sejak kemarin dilanda hujan deras sepanjang hari.
"Iya, hujan. Kan belain perut, memang (demi) apa lagi?" tutur Uban.
Isi angpao yang diterima Uban cukup bervariasi. Kadang di dalamnya terdapat selembar Rp2.000, Rp5.000, hingga Rp10.000. Uang yang diterima, kata Uban, dihabiskan untuk membeli jajanan demi menyenangkan cucu. Tak hanya uang, kadan Uban juga mendapat makanan dari pengunjung.
"Kemarin dikasih roti dari tamu ibadah," ungkapnya.